*Tanah Kusir*
Pertarungan masih berjalan dengan sengit
Kedua belah pihak sudah terluka parah tetapi keduanya belum mau menyerah.
Kedua belah pihak sudah terluka parah tetapi keduanya belum mau menyerah.
Alexander menatap seorang gadis yang ia sayangi. Penuh dengan luka dan darah yang telah mengering, begitu pula sebaliknya baju Ray terlihat seperti gelandangan.
Tenaga Ray sepertinya sudah terkuras habis, terlihat dari wajahnya yang letih dan keringat yang mengucur deras dari tubuhnya.
Tangan Ray menunjuk beberapa kuburan dan dari situ tiba tiba muncul pasukan tentara romawi bersosok hantu.
Tanpa Eliz ketahui para hantu itu melangkah maju dan secepat kilat menghebuskan pedang dan memberi luka pada tubuh Eliz.
"Shit cara licik" kata Eliz mengumpat.
"Hahahaha. Kalah?" Kata Ray tertawa tetapi terlihat letih.
Eliz berusaha bangkit berdiri tetapi usahanya sia sia saja. Para prajurit romawi memberi lukayang cukup parah pada kakinya.
Saat itu Alexanderpun maju dan melawan para tentara romawi, walaupun para hantu itu sulit dikalahkan tetapi mereka lama kelamaan musnah karena ditebas.
Alexander memperoleh "hadiah" kecil dari para hantu tadi yaitu luka berbentuk pedang yang terdapat pada lengan atasnya.
Pelan pelan luka berukiran pedang itu mengeluarkan darah segar, darah Alexander dengan jumlah yang cukup banyak. Dapat dipastikan jika Alexander manusia biasa ia akan mati karena kekurangan darah.
"Lu lu gak papa kan panda?" tanya Eliz kuatir.
"Its oke, gue ngalahin dia dulu oke?" kata Alexander.
"Ia hati hati" kata Eliz
"Hem...kalian sedang bertarung ya? Ya sudah tak apa. Yang kalah dari pertarungan ini Wajibmembersihkan kekacauan ini! Setuju?" Kata nenek itu
"Setuju nek" kata Alexander.
"Sudah gak usah banyak bacot lu" kata Ray garang.
Sejalan dengan pertarungan itu banyak kerusakan yang timbul. Batu nisan rusak parah sehingga penghuni penghuni nisan yang rusak keluar.
Entah itu anak anak, kakek kakek, dan anak remaja mereka terus mengomel tanpa henti.
"Apa apaain ini?!" Kata seorang gadis dengan garang.
"Tempat tidurku..." kata seorang anak kecil sambil menangis.
Setelah kurang lebih 1/2 jam pertarungan itupun berakhir. Ray terkapar lemas tanpa daya.
"Nah masih mau lagi?" kata Alexander.
"Bagaimana bisa? lu cuman manusia biasa kan?" kata Ray
"Oh iya lu belum tau ya siapa gue" ingat Alexander.
Dalam sekejab muncul cahaya putih yang sangat menyilaukan sampai sampai RAy tidak bisa melihat satupun Roh yang muncul dari kuburannya.
Alexander telah berubah menjadi pria yang sangat sangat tampan. Dengan pakaiannya yang putih bersih, sayap yang sangat lebar dan putih dan terdapat mahkota diatas kepalannya.
"Mahkota kerajaan?" tanya Ray.
"Yup aku pangeran Alexander dari negri cahaya/ surga" kata Alexander ringan "sebenarnya aku tak ingin menunjukan tubuh asli gue sama lu, yah dah terlanjur mau diapakan lagi." lanjut Alexander.
Ray hanya terdiam.
"Ya udah lu kalah lu yang harus membereskan kekacauan disini." kata Alexander sambil mengangkat Eliz.
"Ap...?!" kata Ray terputus
Alexander dan Eliz sudah menghilang dari tanah kusir.
"Nah bersihkan sekarang juga kekacauan yang kau buat" kata roh nenek itu dengan galak.
"WHAT THE HELL!!!" triak Ray.
*Sementara itu disekolah*
KRING KRING
Bel tanda pelajaranpun berbunyi. Alexander berlari sambil menggendong Eliz.
Pak Darmapun melihat Alexander dan Eliz yang sedang digendongnya.
"Kenapa Eliz sampai berdarah begitu? murid putri paling bandel sesekolah?" tanya pak Darma ke Alexander.
"Ada sesuatu aja saya izin ke uks dulu pak. Bay the way badan bapak wangi parfum bagus deh" kata Alexander sambil berlari pergi.
Diam diam pak Darma tersenyum sendiri karena pujian anak didiknya itu
"Ternyata Eliz bandel tapi beri saran yang bener" kata pak Darma berbicara sendiri.
Setelah itu pak Darma melangkah kekelas 7D
Seperti biasa ia mengapsen murid muridnya.
Setelah mengapsen murid murid dikelas 7D pak Darmapun memulai pelajaran.
"Anak anak kumpulkan pr kalian " kata pak Darma.
Satu persatu murid kelas 7D maju kemeja guru.
Satu anak yang paling pintar dan polos akhirnya maju kedepan.
"Hem...bapak tumben baunya wangi?" kata anak yang polos itu.
Anak itu bernama Angelita. Dia pintar tapi polosnya minta ampunnatau bisa disebut ngomongnya nyeletuk aja.
Otomatis seluruh kelas tertawa mendengar celetukan Angelita .
Pak Darma yang mendengar tertawaan itu malah membalas perkataan muridnya itu.
"Ya dong kan bapak gak mau bau selamanya" kata pak Darma sambil tertawa.
Kontan seluruh kelas tertawa terbahak bahak dan kelas menjadi sangat gaduh karena murid murid tertawa sambil berbicara. (gak bisa bayangin zzz)
"STOP!!!" kata pak Darma marah. "Kalian mau pak Yusuf datang terus menghukum kalian?" tanya pak Darma.
"Gak mau" kata anak kelas 7D serempak.
Sedangkan 2 kursi kosong tak ada yang menggubris/ memedulikannya.
*Di UKS*
Alexander menunggu Eliz dengan setia sampai Eliz Sadar.
Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam berlalu.
Eliz tetap belum sadar dari pingsannya, tetapi Alexander tetap setia berada disisi Eliz
Eliz kehilangan lumayan banyak darah.
Para guru yang berada di uks sudah melakukan pertolongan pertama yang harus dilakukan.
"Eliz sadar dong" kata Alexander lirih.
KRIEK!!!
Suara pintu uks terbuka.
BERSAMBUNG...
Apa Elizabeth akan bangun atau hidupnya berakhir selamanya?
siapa yang tau,
tunggu chapter selanjutnya.
*_*_*_*_*_*__*_*_*_*_*__*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*
"Sudah gak usah banyak bacot lu" kata Ray garang.
Sejalan dengan pertarungan itu banyak kerusakan yang timbul. Batu nisan rusak parah sehingga penghuni penghuni nisan yang rusak keluar.
Entah itu anak anak, kakek kakek, dan anak remaja mereka terus mengomel tanpa henti.
"Apa apaain ini?!" Kata seorang gadis dengan garang.
"Tempat tidurku..." kata seorang anak kecil sambil menangis.
Setelah kurang lebih 1/2 jam pertarungan itupun berakhir. Ray terkapar lemas tanpa daya.
"Nah masih mau lagi?" kata Alexander.
"Bagaimana bisa? lu cuman manusia biasa kan?" kata Ray
"Oh iya lu belum tau ya siapa gue" ingat Alexander.
Dalam sekejab muncul cahaya putih yang sangat menyilaukan sampai sampai RAy tidak bisa melihat satupun Roh yang muncul dari kuburannya.
Alexander telah berubah menjadi pria yang sangat sangat tampan. Dengan pakaiannya yang putih bersih, sayap yang sangat lebar dan putih dan terdapat mahkota diatas kepalannya.
"Mahkota kerajaan?" tanya Ray.
"Yup aku pangeran Alexander dari negri cahaya/ surga" kata Alexander ringan "sebenarnya aku tak ingin menunjukan tubuh asli gue sama lu, yah dah terlanjur mau diapakan lagi." lanjut Alexander.
Ray hanya terdiam.
"Ya udah lu kalah lu yang harus membereskan kekacauan disini." kata Alexander sambil mengangkat Eliz.
"Ap...?!" kata Ray terputus
Alexander dan Eliz sudah menghilang dari tanah kusir.
"Nah bersihkan sekarang juga kekacauan yang kau buat" kata roh nenek itu dengan galak.
"WHAT THE HELL!!!" triak Ray.
*Sementara itu disekolah*
KRING KRING
Bel tanda pelajaranpun berbunyi. Alexander berlari sambil menggendong Eliz.
Pak Darmapun melihat Alexander dan Eliz yang sedang digendongnya.
"Kenapa Eliz sampai berdarah begitu? murid putri paling bandel sesekolah?" tanya pak Darma ke Alexander.
"Ada sesuatu aja saya izin ke uks dulu pak. Bay the way badan bapak wangi parfum bagus deh" kata Alexander sambil berlari pergi.
Diam diam pak Darma tersenyum sendiri karena pujian anak didiknya itu
"Ternyata Eliz bandel tapi beri saran yang bener" kata pak Darma berbicara sendiri.
Setelah itu pak Darma melangkah kekelas 7D
Seperti biasa ia mengapsen murid muridnya.
Setelah mengapsen murid murid dikelas 7D pak Darmapun memulai pelajaran.
"Anak anak kumpulkan pr kalian " kata pak Darma.
Satu persatu murid kelas 7D maju kemeja guru.
Satu anak yang paling pintar dan polos akhirnya maju kedepan.
"Hem...bapak tumben baunya wangi?" kata anak yang polos itu.
Anak itu bernama Angelita. Dia pintar tapi polosnya minta ampunnatau bisa disebut ngomongnya nyeletuk aja.
Otomatis seluruh kelas tertawa mendengar celetukan Angelita .
Pak Darma yang mendengar tertawaan itu malah membalas perkataan muridnya itu.
"Ya dong kan bapak gak mau bau selamanya" kata pak Darma sambil tertawa.
Kontan seluruh kelas tertawa terbahak bahak dan kelas menjadi sangat gaduh karena murid murid tertawa sambil berbicara. (gak bisa bayangin zzz)
"STOP!!!" kata pak Darma marah. "Kalian mau pak Yusuf datang terus menghukum kalian?" tanya pak Darma.
"Gak mau" kata anak kelas 7D serempak.
Sedangkan 2 kursi kosong tak ada yang menggubris/ memedulikannya.
*Di UKS*
Alexander menunggu Eliz dengan setia sampai Eliz Sadar.
Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam berlalu.
Eliz tetap belum sadar dari pingsannya, tetapi Alexander tetap setia berada disisi Eliz
Eliz kehilangan lumayan banyak darah.
Para guru yang berada di uks sudah melakukan pertolongan pertama yang harus dilakukan.
"Eliz sadar dong" kata Alexander lirih.
KRIEK!!!
Suara pintu uks terbuka.
BERSAMBUNG...
Apa Elizabeth akan bangun atau hidupnya berakhir selamanya?
siapa yang tau,
tunggu chapter selanjutnya.
*_*_*_*_*_*__*_*_*_*_*__*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar