Sabtu, 14 Juni 2014

mengusir roh yang tidak tenang chapt 5

Eliz kehilangan lumayan banyak darah.
Para guru yang berada di uks sudah melakukan pertolongan pertama yang harus dilakukan.

"Eliz sadar dong" kata Alexander lirih.

KRIEK!!!
Suara pintu uks terbuka.
Vivian dan Grace datang tergopoh gopoh.

"Napa tu si Eliz? gue denger denger kalian dateng Eliz dah kayak gini" Kata Vivian penasaran

"Kok bisa kayak gini sih?"  kata Grace panik

"Ceritanya panjang cuy."   Kata Alexander sedih.

KRING!!! KRING!!!
Bel tanda masuk pelajaranpun berteriak triak sampai sampai bisa membuat telinga orang yang mendengarnya dapat lumpuh seketika sistem pendengarnya #alay

"Udah sana masuk kelas kalian" kata Alexander.

"Tap..."  kata Vivian membantah.

"UDAH SANA MASUK" bentak Alexander.

"Kok marah?" Kata Grace takut bercampur bingung.

"Udah capcus yuk" kata Vivian sebal karena Alexander bersikap menyebalkan.

Tinggalah Alexander dan Elizabeth didalam UKS, diam membisu tanpa suara. Suasana serasa seperti dikuburan. Entah berapa lama suasana hening itu terjadi satu menit? dua menit? atau bahkan 1 jam? Alexander tidak mengetahui pasti berapa lama keheningan itu terjadi.

Suara yang bawel dan cempreng Eliz tidak mengisi ruangan UKS ini dan itu teramat janggal bagi Alexander. Tidak ada lagi suara yang memanggilnya panda, tidak ada lagi yang memarahi dia.
Perempuan yang ia sayangi terbujur lemah diranjang UKS ingin rasanya ia menangis, menangis karena perempuan itu hanya terbaring dan menutup matanya rapat rapat.

Tak terasa butiran demi butiran bening membasahi pipi Alexander, semakin lama semakin deras.
Alexander menangis tanpa suara, hanya dia dan tuhan yang tau bahwa ia menangis.
Setelah puas menangis ia jatuh tertidur disamping tubuh Elizabeth.

"PANDA!!!BANGUN DASAR KEBO" suara seorang perempuan yang sangat dikenal Alexander.

Seketika itu Alexander langsung meloncat dan menoleh dan mencari arah suara itu suara Elizabeth.
Ketika ia melihat tubuh Elizabeth masih ditempat dan mata tetap tertutup Alexander mendesah.

"Ternyata cuman mimpi bodohnya gue" kata Alexander pada dirinya sendiri.

"PANDA HADAP KEKANAN GRAK!" kata suara itu lagi suara yang sangat dikenal Alexander.

"Cuman kayalan" kata Alexander tapi dia tetap mengikuti kata kata itu.

Saat itu entah perasaan Alexander seperti apa antara bingung, sedih, tidak percaya atau senang. Ia melihat gadis yang ia suka menjadi seperti Melody hantu yang sudah tenang mantan penghuni gudang sekolah mereka.

"Eliz?!" kata Alexander yang tak sadar volumenya terlalu kencang, untung hanya dia seorang diri disitu atau ia akan dicap anak gila.

"Huff napa liatin kayak gitu?" kata Eliz sebal

"Gimana bisa?" kata Alexander yang sengaja memutuskan sebagian kalimat yang ia ingin bicarakan.

"Lu tanya gue, gue tanya siapa?" tanya Eliz pada Alexander.

"Kan pasti lu tau sesulOoatu yang terjadi sama lu" jawab Alexander

"Kayaknya sih gue antara hidup atau mati makanya bisa kayak gini. Bawa gue kerumahsakit dodol malah diem diUKS mau gue mati?" oceh Eliz panjang lebar

"Aduh gak jadi hantu gak jadi manusia sama sama suaranya cempreng abis" kata Alexander menggoda arwah Eliz.

"Zzzzz buruan" kata Eliz memaksa dan mendorong Alexander dengan paksa.

Arwah Eliz berjalan tanpa menapak atau bisa disebut Eliz melayang dengan memakai baju yang sama dan goresan dimana mana.

Tiba tiba muncullah seorang pria yang berwajah tampan, bertubuh jankung dan mengenakan pakaian serba hitam. Walaupun wajah pria itu tampan tetapi garis wajahnya menunjukan bahwa "jangan macam macam atau kubunuh. Aku ini pria bengis yang bisa melakukan apapun".

Serta merta Eliz merasa takut entah mengapa setiap menatap matanya seakan kehidupannya makin lama makin terkuras.

Tanpa sadar Eliz membuat Alexander seperti tamengnya ia berlidung dibawah punggung laki laki yang tegak itu.

Alexander yang menyadari bahwa Eliz ketakutan serta merta merasa sangat ingin melindunginya.

"Siapa lu?" Kata Alexander galak.

"Siapa gue? Lu gak kenal gue?" Kata laki laki itu tidak percaya.

"Emang apa pentingnya buat tau namalu siapa?" tanya Alexander cuek.

"KALIAN HARUS TAU RAJA KALIAN DIDUNIA AKHIRAT" kata cowok itu frustasi.

Eliz dari tadi hanya bersembunyi, bengong, dan tak percaya. Pikiran Eliz mulai berjalan jalan bukan pada tempatnya.

Eliz mulai berpikir "laki laki itu menganggap dirinya raja diakirat? Gila aja!"
Ingin rasanya ia berteriak pada laki laki itu tetapi apa daya dia terlalu takut pada pria itu.

Setiap kali menatap matanya Eliz merasa pria itu bisa saja langsung membawanya pergi ketempat yang paling keji yang tak bisa dibayangkan siapapun.

"Hem...gadis itu cantik juga" kata pria itu.

Eliz serta merta merinding sendiri mendengar perkataan pria itu. I tahu bahwa kejadian buruk kan segera terjadi.

"Hem mungkin loe lebih mending pas ada dibadan lu." Kata pria itu.

Serta merta Roh eliz serasa disedot oleh tubuhnya sendiri.

Eliz terbangun tersontak kaget digendongan Alexander. Eliz memeriksa tubuhnya sendiri, sekarang Eliz benar benar ada dibadannya sendiri bukan lagi berbentuk roh.

Eliz memandang pria itu yang mengisyaratkan "kenapa bisa?"
Laki laki itupun melihat mimik wajah Eliz dan ia melemparkan pandangan yang mengisyaratkan "kan sudah gue bilang gue raja akirat".

Alexander sangat terkejut tiba tiba Elizabeth bangun dari gendongannya.

Alexander senang karena kali ini ia bisa mengendong Eliz. Eliz asli bukan yang tidak ada roh.

Tanpa terasa tubuhnya bergerak sendiri. Wajah Alexander kian lama kian dekat. Elizabeth hanya bisa diam dan membisu. Tak sampai satu detik kemudian jarak antara mereka merabat. Mempertemukan bibir Eliz dan bibir Alexander.

Mereka berciuman tepat didepan pria aneh yang mengaku raja akirat.

"Sudah cukup" kata pria itu sebal.

Kontan Eliz dan Alexander terkejut dan menghentikan perbuatan mereka.
Muncul rona merah diwajah mereka.

Elizabeth merasa dirinya ditarik oleh tali tambang yang sangat kuat.
Elizabeth sekarang bukan berada didalam pelukan Alexander lagi tetapi raja akhirat.

"Gue bakal bawa gadis cantik ini, dia bisa kembali asal lu nemuin 1 roh yang hilang didunia ini" kata penguasa akhirat itu. "Oh ya BTW gue dharma" lanjut pria itu yg ternyata bernama dharma.

"Pak Darma?" tanya Alexander

"Dharma bukan Darma." kata Dharma kesal.

"Apapun lah" kata Alexander jutek

"Lepasin gue" kata Eliz sambil meliuk liukan badannya agar terlepas dari pelukan pria aneh yang bernama Dharma.

"Sebentar lagi sayang" kata Dharma kalem tapi tetap saja mengerikan.

"Ingar itu Alexander! temukan roh yang hilang dari dunia akhirat. datanglah kekerajaanku maka kubebaskan gadis cantik ini oh iya ini untuk menampung setannya. Arahkan saja dihantunya maka otomatis ia akan tersedot kedalam." kata Dharma mengingatkan sambil melempar sebuah botol kecil, mirip seperti botol arak china yang berukulan kecil.

Kemudian Dharma dan Elizabeth lenyap ditelan kegelapan.
Jason tampak tak percaya, bagaimana bisa ia menuju keakhirat.

"Kenapa harus terjadi" jerit Alexander tak tertahankan. Pelan pelan dalam hening air matanya jatuh bergulir ke pipinya. Penyesalan yang amat sangat membiarkan orang yang paling dia sayangi dibawa orang aneh yang mengaku raja akhirat.


BERSAMBUNG.......

Apa yang terjadi pada Elizabeth?
Apakah Alexander mampu mengembalikan arwah yang hilang itu?

Tunggu chapt selanjutnya XD.



























































Tidak ada komentar:

Posting Komentar