Sabtu, 28 Juni 2014

Keluarga greget chapt 1

Suatu hari disebuah desa yang sejuk dan damai hiduplah sebuah keluarga kecil.
Dari deretan rumah yang berada disekitar kompleks didesa itu hanya rumah yang disinggahi keluarga itulah yang paling ramai dan heboh.

Para tetangga tetangganya menjuluki keluarga itu dengan nama "keluarga greget"

Anggota keluarga itu terdiri dari sepasang suami istri yang gilanya minta ampun mengejek satu sama lain tetapi mereka saling menyayangi satu sama lain.

Anak pertama bernama mikey yang terkenal dengan julukan "king of hentai".
Anak kedua bernama Angie yang suka membaca dan membuat cerpen, dan anak paling kecil bernama Irene anak yang polos dan baik.

Yang mempunyai sifat gila atau greget tingkat dewa yang sama dengan kedua orang tua mereka yaitu Mikey sehingga jika berbicara dengan Mikey harus puter otak dahulu

"Mom, dad i want naik brum brum brum" kata Mikey sambil memperagakan menaiki sesuatu.

"hah? apa?" kata momnya gak conect dengan apa yang dibicarakan anak pertamanya ini.

Tiba tiba munculah Dadynya dari arah belakang.

"Ooo...mau naik becak?" sambar Dady seperti petir #alaymodeon

Mikey menggeleng kesal dan merasa frustasi.

"mau naik sekuter ya?" kata Angie menebak yang sudah pasti asal asalan

"Bukan" triak Mikey frustasi

"Terus apa dong?" tanya Dady sambil nyengir.

"Sepeda montor bukan?" kata Irene yang muncul dari belakang tubuh kakanya sambil menunjukan muka polos nan imutnya.

"Tuh Irene aja pinter masa kalian kagak" kata Mikey kesal sehingga kata katanya terdengar tidak sopan.

"Hey big bro gak boleh gitu gak sopan" kata Irene menasehati.

"Bodo amat" kata Mikey kesal.

"Oke oke dady bakal beliin kamu sepeda ontel deh biar kamu seneng" kata Dady nyengir kearah Mikey.

Mikey kontan sebal dengan gurauan ayahnya itu, ia mengambil bantal terdekat dan melemparkan bantal itu kearah ayahnya. Akhirnya keluarga itu perang bantal.
Akibatnya suara triakan mereka terdengar di rumah sebelah mereka.

Tetangga mereka itu bisa dikatakan keluarga yang suram, karena selama ini mereka tidak pernah melihat keluarga itu berinteraksi satu sama lain. Walaupun mereka berinteraksi hanya sebatas say hello or memarahi anak anaknya.

Saat Mikey menatap jendela rumahnya yang berhadapan langsung dengan kamar Anak tetangganya itu ia menatapnya, tentu saja Mikey melakukan itu setelah berhasil dari perang bantal greget.
Ia melihat seorang anak laki laki seumuran dengannya melamun seperti meratapi nasib.
Sempat terbelit rasa kasihan pada ank itu di hati Mikey.

Rupanya anak tetangga itu sadar dari lamunannya dan memergoki Mikey sedang menatapnya.
Semakin Mikey perhatikan wajah anak itu mirip seperti mahluk planet lain.

"Apa lo liat liat?!" kata suara garang dr ujung sebrang sana.

"Ehh sapa yang ngeliat lu GR banget jadi orang! emang siapa lu? orang yang harus diketaui seluruh dunia? enggak layaw" saut mikey dengan ketus.

"Lu gak tau gue? Omg...hello gue tuh anak terkaya dikompleks ini" kata anak itu lebay
"Well to the well well well buat anak rendah kayak lu gue beri pengecualian, nama gue Raditya, tapi gue rasa gue gak patut buat ngenalin diri gue ke elu" lanjut anak itu yang ternyata bernama Raditya.

"Hah? Raditya? Raditya dika ya?" kata Mikey yang memang sekarang kupingnya belum dibersihin 1 bulan.
(gimana jadinya tuh... ngomong sama Mikey makin greget dah..)

"Aduh susah deh ngomong sama orang rendah macam lu" kata Rad yang mulai mengolok ngolok lagi.

Irene yang berdiri tak jauh dari mikeypun tanpa sengaja mendengar obrolan mikey dengan tetangga sebelahnya itu.

Otomatis Irene esmosi (eh maksudnya emosi) kepada anak tetangga sebelahnya itu.

"Well i think u alay bener ya, aslinya orang kayak lu itu jadi sampah masyarakat" kata Irene garang

Walaupun Irene anak yang baik dan terlalu banyak diam tapi kalau sekali marah nujubuneng, macan kabur denger ocehannya.
Irenepun menutup jendela yang tadi digunakan untuk berbicara dengan mahluk astral nan songong dirumah sebelah.

"Lain kali gak usah ngomong sama dia lagi songong gitu!" kata Irene menasehati Mikey.

Mikey yang memang otaknya sedikit lola hanya manggut manggut kepalanya (gerakan kepala keatas dan kebawah atau tanda setuju)
Angie melihat Adik kecilnya itu berwajah masam, segera ia menghampiri Irene.

"Kenapa?" tanya Angie

"Akhirnya aku ketemu orang yang sedikit waras disini" kata Irene lega

Angie sebenarnya tidak paham betul apa yang diucapkan adiknya itu tetapi ia memilih diam saja dari pada diejek gak waras? pikir Angie.

Mikey melangkah pergi meninggalkan adik adiknya menuju psp 4 kesayangannya, dan bermain GTA 5.

"Kamu kenapa?" ulang Angie

"Gak cuman sebel sama anak seberang songong banget pake ngejek ngejek ko mikey lagi" kata Irene sebal

"Oh biarin aja kali" kata Angie menenangkan " orang kayak gitu kamu tanggepin mau jadi greget tingkat dewa?" lanjut Angie

"Bukannya  keluarga kita udah greget tingkat dewa ya?"tanya Irene

Hening sesaat
Kedua perempuan itu melihat kedua orang tua mereka yang sedang bermalas malasan dikursi malas sambil berpelukan, Mikey yang sedang asik dengan dunia gamenya sediri dan jika ia mati tertembak ia akan mengucapka sumpah sarapah. Padahal disana sini penuh dengan bulu bantal yang berserakan akibat perang bantal greget.

Sontak mereka berdua tertawa bersamaan

<><><><><><><><><><><><><><><>Dirumah sebelah<><><><><><><><><><><><><><><>

"Kamu sedang apa?!" kata suara seorang lelaki galak

"Maaf pa aku cuman tadi ngobrol sama anak rumah sebelah sana yang gak tau diri" kata Raditya sambil menunjuk rumah keluarga greget

Ternyata laki laki itu ayah Raditya.
Ayahnya bekerja sebagai designer ternama diseluruh kota Bali.

Ayah Raditya bernama Daniel, ia memiliki ibu nan cantik bernama calley, dan ia juga memiliki saudara kembar bernama Nando.

"Well to the well well well omg hellooo Raditya apa papa pernah ngajarin kamu bicara sama orang miskin itu?" kada Daniel angkuh

"Enggak pa" kata Rad singkat.

"Hello whats up guys" sapa seorang anak laki laki dari depan pintu kamar Raditya

Laki laki itu tak lain tak bukan adalah saudara kembar Raditya sendiri, Nando.
Nando adalah anak yang bisa dikatakan memiliki otak yang lumayan sinting untuk anak seusianya, hanya beberapa orang saja yang bisa mengerti jalan pikirannya salah satunya Raditya.

"Kamu tidak sopan masuk tanpa mengetuk pindu dulu!" kata Daniel garang

 Daniel melepaskan ikat pinggang yang melilit dipinggangya, Rad yang melihat itu kontan mundur beberapa langkah dari tempatnya semula, sedangkan Nando sepertinya merencanakan sesuatu agar terhindar dari amukan sang ayah.

"Hei hei Dade woles dude. Dont hit me" kata nandi berkata seperti biasa

"Kau anak kecil!beraninya" kata Daniel mengambil ancang ncang untuk menebaskan sabuknya kearah Nando

"Hei dude jangan beng-ong (bengong) disitu aja yuk capsus" kata Nando kesaudaranya

Radityapun menanggapi apa yang diperintahkan saudaranya itu.
Tidak samai semenit mereka telah keluar dan berlari larian didalam rumah.

Terlihat Calley ibu mereka yang baru saja pulang dari kerjaannya.
Calley adalah model dariu sebuah majalah terkenal.

Nando mengarahkan lariannya kearah mamanya itu. Calley menyadari ada yang tidak beres mengapa kedua anknya berlari larian tanpa sebab itu bukan kebiasaan mereka.

"Mam ada hantuu" Triak Nando

"Hah hantu? mana mungkin?" kata Calley.

"Bukan mam masud nando papa lagi ngamuk megang megang ikat pinggang" kata Raditya menjelaskan kepada Calley.

Calley yang memahami situasi rumit dan pasti hanya perkara sepele yang dibesar besarkan
Sifat daniel memang slalu begitu karateristik yang egois dan menyebalkan.


"Oke kalian sekarang kekamar nando kunci pintunya jangan keluar apapun yang terjadi" kata Calley pada kedua anaknya itu.

Raditya dan Nandopun segera berlari menuju kamar Nando dan mengunci pintunya.

Terdengar triakan ayah meraka murka mencari cari mereka.

"Mana anak anak sialan itu?" kata Daniel garang

"Kenapa sih sayang?" kata Calley menenangkan suaminya.

"Bukan urusanmu" kata Daniel garang.

"jelas ini urusanku. mereka anak anakku juga" kata Calley ngotot

PLAK!!

Suara tamparan terdengar nyaring sekali sampai sampai serasa menggema diseluruh sudut ruangan.
Raditya serasa ingin lari menghapiri mamanya tetapi ia dihalang oleh Nando dan mengisyaratkan agar tetap diam ditempat.

"Kenapa?" tanya Calley serak.

"Dimana kamu sembuyikan anak anakmu itu?!" bentak Daniel

"Itu anak anakmu juga!" jawab Calley sambil membentak suaminya itu.

"Sekarang kau berani menentangku?" kata Daniel garang.

Calley hanya diam dan menunduk.

Tok Tok Tok

Suara pintu kediaman Danielpun berbunyi.
Daniel dengan enggan meninggalkan Calley dan menuju ke pintu.

Rad membuka sedikit Pintu tempat persembunyiannya

"Mam ayo sini" kata Rad bersuara kecil.

"Ayo buru Mam" kata Nandi aetengah berbisik

Calley pun melangkah kearah tempat persembunyian anak anaknya itu dengan hati hati.
Sesekali ia menengok kearah suaminya itu, suaminya tengah berbicara dengan seseorang sepertinya pembisnis.

Dengan sukses Calley berhasil kekamar Nando
Rad langsung menghampiri ibunya itu

"Mam mama gak papa?" kata Raditya kuatir.

"Gak papa kok gak usah kuatir sama mama. Mama kan kuat" kata Calley menenangkan anaknya itu.

"Bener mama gak papa?" kali ini Nando yang menghuatirkan.

"Ia nando" kata Calley.

Tak berapa lama kemudian Daniel kembali dan melihat istrinya sudah tidak ada ditempat, Daniel sangat terkejut karena ia hanya meninggalkan istrinya sebentar.

"Kemana kamu Calley!" kata Daniel smbil berteriak

Calley, Raditya dan Nandobmerasa panik dan keringat dinginpun mengucur keluar dari badan mereka.

Gimana ini pikir Raditya panik.
Mampus gue pikir Calley.
Jir sial banget gue pikir Nando.

Mereka terlalu hanyut pada pikiran mereka sendiri sehingga tidak terasa Daniel sudah meninggalkan ruang tamu dan mencari keruang lainnya.

Raditya yang menyadari dahulu refleks menghela nafas dengan keras karena dari tadi ia menahan nafasnya, Calley dan Nando mengetahui Rad kelihatan lega, Nandopun mengintip kearah luar.

Tiba-tiba munculah sepasang kaki didepan matanya. Nando menatap tertegun kearah kaki seseorang itu, lama lama ia mengandahkan kepalanya keatas dan keatas hingga mencapai wajah sang pemilik sepasang kaki.

Siapakah yang ada di hadapan Nando? apakah Daniel atau justru orang lain?
Nantikan sambungannya.













































































































































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar