Akirnya merekapun masuk kedalam gudang yang dimaksud, dan tiba-tiba...
*BRUK...
Sebuah bangku bekas yang terletak disamping pintupun jatuh hampir mengenai Vivian yang melangkah dahulu sebelum teman-temannya.
"Weh...hampir aja gue ketimpuk kursi" celetuk Vivian.
Elizabeth menghampiri tempat jatuhnya bangku itu dan memeriksa mengapa bangku itu jatuh.
" Eh ni bangku tadi ada diatas itu kan?" tanya Elizabeth sambil menunjuk bagian atas tumpukan bangku yang disusun dengan rapi dan tak mungkin jatuh begitu saja.
"Iya,tadi gue sempet liat tu bangku diatas sono" kata Vivian membenarkan perkataan Elizabeth."Dan BTW lu tau dari mana kalau tuh bangku ada diatas sono? kan pertama kali yang masuk diruangan ini gue" sambung Vivian sambil menanyai Elizabeth dengan penasaran.
"em...em..." jawab Elizabeth tergagap sekaligus bingung.
Bagaimana bisa ia membongkar kemampuan yang tidak dimiliki oleh manusia biasa dengan mudah? adanya ia malah akan dijauhi oleh semua orang lagi.
Sebenarnya kemampuan dia tidak hanya bisa melihat hantu saja. Kemampuannya juga dapat melihat benda yang ia pegang, membaca pikiran orang lain, dan memerintah manusia maupun hantu.
Kemampuan itu disebut charmspeak.
Kalian tentu tau dewi aphordite kan? Bagi yang tidak tau Dewi Aphirdite adalah dewi cinta dan kecantikan. Ia dewi tercantik disuatu tempat bernama erebos.
Dewi Aphordite memiliki kemampuan charmspeak. Dan seperti kalian duga Elizabeth adalah putri dewi Venus atau yang kalian kenal dengan Aphordite.
"Napa lu gak jawab?" Tanya Vivian
"Em...gu...gue bukan anak biasa kayak lu, jangan musuhin gue ya?" Jawab Elizabeth tergagap dan takut takut.
"Bukan anak biasa maksutlu?" Tanya Vivian.
"Yah gue bisa liat hantu dll gitu, dan kemampuan khusus lainnya" jawab Elizabeth menerangkan secara singkat dan jelas.
"Oh...apa disini ada setan?" Tanya Vivian nengecilkan suaranya.
"Kemungkinan yang jatuhin tadi roh, bukan jatuh sendiri" jawab Elizabeth.
"Yah gue setuju banget" kata seseorang yang bersuara tenor dari belakang.
Ternyata Alexander yang berdiri dibelakang yang disusul oleh Grace.
"Jadi lu punya kemampuan khusus ya?" Tanya Grace.
"Yah begitulah, Alexander juga Kata Elizabeth.
"Wah kalau gini kita bisa cepet nemuin inti masalahnya" kata Vivian antusias."kalau begitu kalian berdua yang masuk duluan" lanjut Vivian sambil menunjuk Alexander dan Elizabeth.
"Iya deh" kata Alexander
Elizabeth sebenarnya ketakutan juga, karena yang akan mereka hadapi kemungkinan roh yang akan mengancam nyawa mereka.
Alexander menyadari bahwa Elizabeth ketakutan. Dan ia juga mengetaui bahwa yang mereka hadapi sangat berbahaya.
Dengan sedikit ragu Alexander memegang tangan Elizabeth.
Elizabeth sangat kaget dengan perilaku sahabatnya itu, tapi toh dia tidak peduli karena Elizabeth memang menyukai Alexander.
Sambil bergandengan tangan Alexander dan Elizabeth melangkah maju lebih jauh lagi. Walau keaadaan sangat gelap Elizabeth dan Alexander dapat melihat dengan sangat jelas.
"Alexander..." kata Elizabeth menunjuk sesuatu dihadapannya.
"Ada apa?" Tanya Alexander, dan kemudianpun ia melihat apa yang ditunjuk Elizabeth.
Seorang siswi yang duduk dibangku dengan mata sedih dan sembap, dan sepertinya ia seumuran dengan mereka.
Alexander dan Elizabeth mendadak berhenti,dan otomatis belakang mereka ikut berhenti.
Vivian yang menyadari hal itu langsung berbisik kepada Alexander dan Elizabeth "kenapa kalaian berhenti?" Tanya Vivian
"Matikan senter kalian dan berdiri dibelakang Alexander" perintah Elizabeth.
Vivian dan Grace yang masih bingung menurut saja pada perkataan Elizabeth.
"Alexander gue akan coba ngomong sama dia" kata Elizabeth tegas.
"Ya, hati hati ya" kata Alexander.
Vivian dan Grace masih saja kebingungan dengan apa yang dibicarakan Elizabeth dan Alexander.
Elizabeth melangkah maju kedepan, dan kelihatannya gadis itu menyadari kehadirannya.
"Siapa lu?" Tanya roh gadis itu.
Suara roh itu hanya dapat didengar oleh Alexander dan Elizabeth saja.
Sedangkan manusia biasa seperti Vivian dan Grace tak dapat mendengarnya.
"Hai,gue Elizabeth" kata Elizabeth memperkenalkan diri pada roh itu.
"Lu,lu bisa denger suara gue?" Tanya gadis itu.
"Yah begitulah" jawab Elizabeth singkat.
Grace yang penasaranpun akhirnya unjuk suara " Eliz ngapain lu ngomong sendiri?" Kata Grace penasaran.
"Kurangajar" kata gadis itu,"rasakan ini" lanjut gadis itu dan sebuah angin hampir menerpa Grace, untung saja Elizabeth menahan serangan itu dengan tubuhnya sendiri. Akibatnya ia terpental dan mengeluarkan sedikit darah dari dalam mulutnya.
Alexander, Vivian dan Gracepun panik dan menghampiri Elizabeth yang tersungkur.
"Kan sudah gue bilang hati hati" kata Alexander sebal.
"Gue cuman mau nolongin Grace supaya gak kayak gue gini. Lu liat kan yang tadi dia mau lakuin" kata Elizabeth panjang lebar.
"Yah gue liat" kata Alexander singkat tapi sangat jelas.
Vivian dan Grace yang sebal tidak mengetahui apa apapun menanyakan apa yang ingin mereka ketaui.
"Emang tadi kenapa kita disuruh berhenti mendadak?" Tanya Vivian
"Kenapa Elizabeth kepental gitu aja?" Kata Grace menyelidiki.
Alexander menjelaskan dengan sabar, singkat, jelas, dan padat.
Grace yang mendengar itupun meminta maaf pada Elizabeth.
"Elizabeth, sorry ya?" Kata Grace tulus.
"Its oke kok. Gue cuman gak mau orang yang gak tau apa apa terluka" kata Elizabeth tulus.
"Hahaha andai gue seperti kalian" kata roh gadis itu sambil tertawa mengejek."Tapi sayang itu gak akan pernah terjadi" lanjut roh itu sambil berwajah murung.
Elizabeth yang mendengar perkataan roh itupun langsung berdiri ingin menghampiri roh itu, tetapi ada yang menahan tangannya dan ternyata itu Alexander.
"Udah biar gue aja yang nangani ini" kata Alexander.
"Tap-" kata Elizabeth yang terputus oleh perkataan Vivian dan Grace.
"Udah lah serahin aja sama Alexander Liz" kata Vivian menenangkan.
"Iye iye betul tuh. Lagian kan lu dah luka luka tuh" kata Grace sambil menunjuk bekas luka yang ada dilengan Elizabeth.
"Ya udah hati hati tu setan bener bener sialan" kata Elizabeth pada Alexander.
"So pasti" kata Alexander yang berdiri dan ingin menuju roh anak perempuan itu.
Alexanderpun bangkit berdiri dan...
BERSAMBUNG...
Kritik dan saran coment aja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar