"ARGGG" jerit seseorang wanita yang sedang berdiri didepan seorang pria.
Siapa dia? Siapa?
*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*
Suara wanita itu sangat memekakan sampai sampai aku merasa gendang telingaku akan pecah.
Karena ketakutan aku terdiam sampai tubuh perempuan itu jatuh ketanah.
Saat orang itu berbalik dalam kegelapan dan secerah cahaya bulan purnama aku dapat melihat wajahnya.
Wajah yang terpahat sempurna bak dewa yunani, tapi semua tidak berpengaruh saat aku kembali ke fakta bahwa ia baru saja membunuh seorang gadis?
Dengan cepat aku berbalik dan berlari, pikiranku kalut akan segala kemungkinan yang ada. Dari apa yang dikatakan mama dan papa... dan seharusnya aku tidak keluar malam ini!
Ah terkutuklah rasa kepo akutku ini.
Aku melihat ke arah belakang memastikan apa pria itu mengikutiku atau tidak dan ternyata memang tidak ada yang mengikutiku.
Akupun berhenti berlari, lelah rasanya maraton di malam hari.
"Huf....jadi cowok itu bukan yang dimaksud mama syukurlah. Duh cape banget lari ya ampun rekor baru nih lari gue azz"
"Maksud cowok itu, gue?" Tiba tiba laki laki yang tadi ku lihat muncul didepan ku dengan tampang tidak berdosa.
"Anjrit, kok bisa? Lu bukannya dibelakang?" Kataku cengo
"Gue simpulin ya" katanya sambil mengangguk angukkan kepalanya.
Saat ada celah akupun berusaha kabur tapi sialnya seperti dia tau apa yang akan aku lakukan pria itu memegang lenganku.
"Jangan berusaha kabur nona"
"Sebenernya lu apa sih!" Bentakku.
"Jika lu tau siapa gue gue jamin lu bakal kaget" katanya dengan percaya diri yang enggak banget.
"Cih, gak penting banget"
"Gue Carlos Skyfer Dante pemilik perusahaan terbesar di dunia dan gue termasuk orang 1 terkaya didunia"
Katanya dengan dagu yang ditinggikan
Golok ada gak golok? Pingin gue penggal nih orang.
"Om lepasin gue gue mau pulang ngantuk. Btw gue gak peduli ama status lu mau lu kaya kek, kere kek apa peduli gue? Idup idup lu bukan idup gue"
"Oh ngantuk..."
Dan yang terakhir aku ingat tangannya menyentuk kepalaku dan semua gelap
°^°^°^°^°^°^°^°
Akhirnya gue buka blog lagii >°< gue sekarang aktif di wattpad kalau minat follow @pabetimutz jangan lupa vote + baca ceritaku Death Game jaa \(>^·^<)/
Kumpulan cerbung- cerbung
Jumat, 29 Mei 2015
Sabtu, 18 Oktober 2014
Penantian Suci sang Bidadari
Penantian suci sang Bidadari
"Ran" kata sahabatku
"What?" Jawabku singkat jelas dan padat
"Gue pingin tau diskotik nih ikut yuk ntar malem bareng Justin" katanya sembari merajuk menunjukan wajah memelas handalannya
"What?! lu gila? ogah gue ketempat gituan pusing pala gue kalau denger musik keras keras. Lagian lu ngapain sih pingin nyobain begituan? lu gak usah macem macem deh!" bentakku keras padanya
"Napa sih lu?! gak usah bentak gue bisa kan?! lu tau gue gak suka dibentak kan?! Selow aja sih, gw kan Ngajak lu baik-baik! Gue benci lu Ran!" kata Stef pergi berlari meninggalkanku.
Well kenalin namaku Rani Ambrawan. Aku bisa dibilang cukup populer dikalangan teman-temanku. Sekarang aku sudah kuliah di universitas paling elit sejakarta. Umurku 20 tahun. Aku berasal dari keluarga yang cukup terpandang. Orang tuaku sudah lama bercerai dan sekarang aku tinggal dengan ibuku. Beliau slalu pulang malam dengan bau alkohol yang menyengat panca indra orang yang menciumnya termasuk aku anak kandungnya sendiri
Mengapa ini harus terjadi denganku?
Apa aku telah membuat kesalahan yang besar dimasa lalu sehingga sekarang hidupku seperti ini?
Apa aku tak berhak bahagia meski sebentar saja? aku hanya ingin keluargaku utuh kembali. apa permintaanku salah? apa permintaanku terlalu besar untuk dikabulkan?
Aku ingin mempunyai pendamping hidup dan bahagia dengan keluargaku sendiri.
Tapi aku tau semua permintaanku hanya akan terkabul didalam mimpi, mimpi yang paling indah jika mimpi itu menjadi nyata.
Aku ingin mempunyai pendamping hidup dan bahagia dengan keluargaku sendiri.
Tapi aku tau semua permintaanku hanya akan terkabul didalam mimpi, mimpi yang paling indah jika mimpi itu menjadi nyata.
Aku hanya bisa melihat sahabatku berlari menjauh dari hadapanku. Miris rasanya mengetahui sahabat yang slalu ada untuk ku mengucapkan kata benci. aku merasa kehilangan yang amat sangat setelah ia beranjak pergi.
Dia Stefany Erlan sahabatku. ah! sepertinya ia sudah tak menganggapku sahabatnya lagi ,mulai detik dimana ia mengucapkan kata benci padaku.
Entah mengapa demi seorang lelaki ia menjadi seperti ini. Apa ia tidak takut dihianati oleh para kaum adam yang kebanyakan hanya seekor buaya lepas kandang?
Aku hanya takut Stefanny akan menyesal dengan apa yang akan dilakukannya.
Entah mengapa demi seorang lelaki ia menjadi seperti ini. Apa ia tidak takut dihianati oleh para kaum adam yang kebanyakan hanya seekor buaya lepas kandang?
Aku hanya takut Stefanny akan menyesal dengan apa yang akan dilakukannya.
Aku menghembuskan nafas kasar. Entah mengapa aku merasa tidak mood untuk memasuki kelasku sekarang. Dengan langkah gontai aku berjalan menyusuri lorong kampusku.
Apa kata kata ku tadi sekasar itu ? sampai sampai Stefanny begitu marah denganku? Aku hanya tidak ingin sahabatku berbuat tak benar. Bagaimana sahabatku yang polos itu bisa terkena pergaulan bebas? apa Stefanny terbujuk ajakan pacarnya itu?
Bruk!
"Auch" suara pelan nan halus keluar dari mulutku. Naasnya nasib pantatku yang mencium lantai akibat menabrak orang dihadapanku.
"Eh, jalan liat liat dong!" kata suara berat nan ketus terdengar dipanca indraku.
"Umm.. Im sorry serr..." kataku sembari bangkit berdiri. Aku menundukan kepalaku. Jujur saja aku takut memandang org asing yang kutabrak ini karena aku asik dengan pikiranku sendiri.
"Tatap aku!" bentak laki laki dihadapanku
Dengan pelan dan rasa ragu yang mendalam aku memandangnya
Deg!
Dia.... Kenapa dia disini? Aku memandang horor dirinya.
"Hi sweety gak perlu kaget ngeliat gue kayak gitu kali! Lu kira gw setan?" Dengusnya
Aku masih terdiam, tak tau apa yang harus kukatakan. entah mengapa lidahku terasa kelu tak mampu mengucapkan satu katapun saat berhadapan dengannya. Dilain sisi aku ingin sekali mencaci makinya, membentaknya, dan mengusirnya dari hadapanku sekarang. Tetapi sayang, pikiran dan anggota tubuhku tidak berpikiran sama dan alhasil aku hanya berdiri mematung, menatapnya dengan pandangan tak suka.
"Btw, apa lu gak ngeliat kemeja gue basah gini gara gara lu?" katanya lagi.
Apa dia bener bener gak ngerti? aku sama sekali tidak ingin bertemu dengannya lagi. Aku tak peduli dengan kemejanya yang basah karna perbuatanku. Aku tak ingin peduli dengannya. Aku tak ingin ia berada dikehidupanku lagi. Aku tak ingin menjadi salah satu mainannya lagi.
Apa yang sebenarnya dia mau dariku? apa tujuannya sampai datang ke kampusku?
Pikiranku berkecamuk. Terus menerus bertanya seolah pertanyaan yang berada dikepalaku tak akan habis saat aku bertemu dengan buaya lepas kandang ini.
"Woi,Bengong mulu, pokoknya elu harus ganti rugi" katanya lagi sembari menggenggam tanganku.
Secara refleks aku menghentakan tanganku yang mengakibatkan tanganku terlepas dari genggamannya.
Wajahnya yang tampan memamerkan senyuman tipisnya yang mampu membuat para kaum hawa berlutut terkecuali aku tentunya. Well mungkin dulu aku akan bertekuk lutut padanya tetapi aku tak akan mengulangi kebodohanku kembali dan maaf maaf saja senyuman itu tak akan membuatku luluh lagi. tidak akan.
"Oh, lu berani nolak gue?" katanya santai. Tetapi dapat kulihat tatapan matanya yang hitam legam membuat lawan bicaranya merasa terimidasi, menatapku dengan tajam menandakan ia tidak menerima tolakan manapun.
" Gak usah pura pura bego deh! Lu tau apa jawaban gue dan gw rasa gue gak perlu beri tau lu lagi!" Kataku ketus
Brandon Boy Permana seorang lelaki yang pernah mengisi hari - hariku, membuatku mengerti apa arti indahnya cinta dan memberiku pelajaran apa artinya patah hati. Aku menangis tanpa henti saat aku memergokinya sedang berciuman dengan wanita lain selain aku. apa salah jika aku marah?
Apa salah aku membencinya dengan segenap jiwa dan ragaku? Apa salah aku ingin menghapus namanya dari hidupku?
Jujur , berusaha move on darinya tidaklah mudah tetapi apa yang ia lakukan? ia datang kembali saat aku sudah mulai membangun dinding kokoh dari bayang bayang masa laluku dan sekarang dinding itu hancur lebur saat ia datang menampakan wajahnya dihadapanku.
Sungguh rasanya saat ini aku hanya ingin menangis, menangis dengan sekencang kencangnya agar beban yang slama ini yang kutanggung berkurang walaupun hanya sedikit saja.
Aku hanya memerlukan tumpuan untuk tempatku bersandar, mengucapkan keluh kesahku yang jujur saja tidak kuasa kutanggung sendiri.
Dapat kulihat rahang Boy mengeras menandakan ia tengah menahan emosinya.
Sempat terbelit rasa takut yang luar biasa saat aku melihat Boy yang tengah menahan amarah, tetapi aku sudah bertekat, aku tak akan terlihat lemah dihadapannya.
"Well lu tau gue gak suka penolakan sweety" seringainya licik.
Ia mencengkram tanganku dengan keras, aku hanya bisa meringis menahan sakit yang ia akibatkan ditanganku. Boy menarikku menuju arah mobilnya dan mendorongku pelan agar masuk kedalam mobil lamborgininya yang menurutku sangat keren dengan warna yang elegan dan terlihat sangat mahal.
Sungguh rasanya saat ini aku hanya ingin menangis, menangis dengan sekencang kencangnya agar beban yang slama ini yang kutanggung berkurang walaupun hanya sedikit saja.
Aku hanya memerlukan tumpuan untuk tempatku bersandar, mengucapkan keluh kesahku yang jujur saja tidak kuasa kutanggung sendiri.
Dapat kulihat rahang Boy mengeras menandakan ia tengah menahan emosinya.
Sempat terbelit rasa takut yang luar biasa saat aku melihat Boy yang tengah menahan amarah, tetapi aku sudah bertekat, aku tak akan terlihat lemah dihadapannya.
"Well lu tau gue gak suka penolakan sweety" seringainya licik.
Ia mencengkram tanganku dengan keras, aku hanya bisa meringis menahan sakit yang ia akibatkan ditanganku. Boy menarikku menuju arah mobilnya dan mendorongku pelan agar masuk kedalam mobil lamborgininya yang menurutku sangat keren dengan warna yang elegan dan terlihat sangat mahal.
"Kita mau kemana?" tanyaku tanpa basa basi
"Well you know where we go" katanya singkat.
Seketika tubuhku menegang dibuatnya. Apa aku akan dibawanya ke Apertemen mewahnya? Tapi apa yang akan aku lakukan disana?
Apa ia akan melakukan hal yang sama seperti beberapa tahun yang lalu?
Kapan aku dapat menemukan cinta sejatiku?
Kapan aku menemukan sosok laki-laki yang mampu mengayomiku dan aku dapat terbebas dari pria sialan ini.
"Napa tubuh lu tegang gitu?" Tanyanya tanpa dosa
Apa dia tidak punya perasaan? bagaimanapun seorang gadis sepertiku tentu takut pergi dengan pria yang terkenal dengan tabiat buruk sepertinya. Tentu saja aku takut jika dia berbuat macam-macam padaku.
"Woi diem aja" kata Boy memecahkan lamunanku
"Gue rasa gue gak perlu jawab pertanyaan lu! yang gue perlu tau sekarang kita mau kemana!" kataku sedikit berteriak. Walaupun sudah berteriak padanya perasaanku tetap was was mengetahui ia menyeringai licik padaku. Ups apa aku melakukan hal yang salah? kurasa tidak. Apa meneriaki orang yang kita benci itu salah?
"Yah gue rasa gue gak perlu jawab pertanyaan lu juga" katanya tenang
Damn! berani sekali ia memakai kaliamatku! Sungguh pria yang sedang menyetir disebelahku hanya bisa membuat orang darah tinggi. Menyebalkan!.
Aku hanya membuang muka kearah kaca mobil sembari menikmati jalanan yang kami lewati. Well aku akui pemandangan jalan jakarta tidak ada bagus bagusnya hanya macet macet dan macet yang menghiasi jalanan yang kulewati tetapi, ini masih jauh lebih baik dari pada aku terus memandang wajah Boy yang menyebalkan.
'Kling'
Ringtone telepon genggamku berbunyi menandakan massage line masuk. Dengan buru buru aku membaca pesan itu
Raka
* Lagi pada dimana?
Vera
* Makan mie ayam pak tompel nape?
Bima
* Lagi suntuk gue
Ternyata Line grub yang super duper berisik dengan temen temen dekatku yang hebohnya minta ampun. Dengan semangat aku membalas pesan mereka
Me
* Ea Bima galau
Bima
* Jir sahabat galau malah di Ea Eain aje lu Ran
Raka
* Bima kan rajanya galau. Napa lu bim? ditolak lagi ma gebetan lu?
Vera
* Sampe ada yang mau sama mahluk gk jelas kayak Bima sih berarti tuh cewek dah edan
Bima
* Ia Rak gue ditolak lagi huhuhu kapan gue lepas status jomblo gue ya? #nangis bombai
* Enak aja lu Ra! emang gue mahluk apa? luar angkasa? gue manusia woi masih spesies ma lu
Me
* Udah udah masih mending lu Bim. Nah gue hari ini ketiban sial banget
Raka
* Napa lu ran?
Bima
* Napa honeys?
Vera
* Napa lu ran? lu gpp kan? apa perlu gw jemput lu?
Aku hanya bisa meringis kecil seberapa perhatian sahabat sahabtku ini uh makin cintah deh sama mereka.#Alay
Me
* Gak usah pake honey napa bim gue jijik pake banget
* Well lu pada masih inget sama mantan gue yang playboynya kebangetan itu?
* Dia dateng dikehidupan gue lagi!
* Entah gue gak tau tujuannya apa yang pasti gue lg dlm keadaan danger!
* Ra lu gk bkl bisa nemuin gw dikampus soalnya gue dah dibawa playboy nih satu
* Sekarang aja dia lagi lirik lirik kearah gue gak jelas banget kan. Bete banget gue
* Apalagi gue sekarang semobil sama dia dan gak tau mau dibawa kemana
* Some one help me please! :'(
Vera
* What siplayboy cap kapak balik lagi?
* Lu jangan lemah didepan dia Ran, dan inget gue gak mau kejadian dulu keulang lagi
Mereka memang mengetahui apa yang sempat terjadi dulu saat ia membuangku seperti sampah yang tak berguna. Bahkan dulu aku sempat berpikiran bodoh untuk membumi hanguskan diriku sendiri. Jika aku mengingatnya kembali sungguh aku benar benar merasa konyol atas jalan pikirku dahulu untung saja ada Vera yang membatalkan rencanaku dengan cara sedikit kasar.
Bima
* Si brengsek dateng lagi?
* Awas aja dia macem macem sama lu. Kalau sampe ia gue hajar tuh orang
Raka
* Maybe dia dah suka ma lu kali dan berniat balikan
Me
* Gk mungkin amit amit gue
Yah sahabatku yang bernama Bima memang paling sensitife dan over protektif pada kami sahabat sahabatnya. Apalagi kalau ia mengetahui sahabatnya itu dilukai secuil aja hem! jangan harap ia pulang dengan wajah yang berantakan.
"Ehem" suara dehaman dari arah sampingku
Ah! aku sampai lupa dengan mahluk astral disebelahku ini. Yah jangan salahkan aku juga jika melupakan kehadirannya.
Aku memandang sekitar. Ternyata mobil ini sudah berhenti di sebuah apertemen. Satu kata yang mendekripsikan apertemen ini. Mahal!
Yah aku tidak terkejut mengapa ia bisa menyewa ruangan diapertemen ini karna ia memang kaya bahkan lebih kaya dari perusahaan yang dijalankan ibuku.
"Turun!" perintahnya dengan ketus
Aku langsung saja turun tanpa mengucapkan satu katapun padanya
Ia berjalan mendahuluiku, aku hanya bisa melihat ia yang berjalan kedepan menuju kepintu apertementnya. Hatiku berdebat apa aku harus mengikutinya atau lari dari sini? Dan keputusanku aku akan lari dari playboy ini.
" Apa yang kau tunggu? dan jangan mencoba kabur dariku atau kau akan mendapat hukuman atas apa yang kau perbuat" katanya tanpa menoleh sedikitpun
Jleg!
Damn! apa dia itu seorang cenayang? sampai sampai ia tau kalau aku ingin pergi. Duh hukuman apa lagi nih orang. Bodo ah kabur kabur aja.
Aku membalikan badan dan hendak berlari dan usahaku berhasil. Boy menjerit jeritkan namaku tetapi aku sama sekali tak menghiraukannya. Aku terus berlari dan berlari hingga....
Buk!
Aku merasa diriku melayang, pandanganku kabur dan kepalaku terakhir terasa berat.
Yang kulihat hanyalah Darah yang berceceran disekitarku dan semuanya terasa gelap.
Apa ini rasanya akan mati?
Apa ini rasanya diatas awang?
Apa benar aku tak berhak hidup bahagia?
Apa aku tak bisa menantikan seorang pangeran yang akan mencintaiku dengan tulus?
apa hidupku akan berakhir disini?
____________________________________________
Eng ing eng hahaha gimana hayo kelanjutannya?
Pikir sendiri ya ini cerpen >_< sebenernya sih ini buat #eventgalaupenantiansucisangbidadari
XOXO
Selasa, 30 September 2014
Cara membuat blog dengan mudah cepat dan tanpa biaya (tugas)
Artikel
kali ini saya khususkan bagi sobat yang benar benar awam mengenai cara
membuat blog gratis, jadi bagi sobat yang sudah memahami dan menguasai
ilmu cara membuat blog abaikan saja artikel ini. namun bagi sobat yang
benar-benar ingin memahami dan belajar Cara Membuat Blog kurang dari 1
jam silahkan diteruskan membacanya ya (santai saja, bila perlu siapkan
minuman ringan dan cemilan…. xixixixixixi)
- WordPress.com
- Blogdetik.com
- Blog-roll.info
- Wordblog.pl
- dan masih banyak lagi.
1. Sobat diwajibkan memiliki sebuah alamat email, saran saya
pakailah layanan gmail dari google. untuk membuat email dari layanan
google tersebut anda bisa langsung menuju ke Gmail, untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini, (Baca juga artikel mengenai Cara Membuat Email Yahoo)
2. Langkah selanjutnya isi data data diform yang disediakan, jangan lupa paling bawah klik Saya menyetujui persyaratan layanan dan kebijakan privacy google, setelah itu klik Langkah berikutnya lihat gambar dibawah.
3. Selanjutnya, klik kirim kode Verifikasi. lihat lagi gambar dibawah ya
4. sekarang cek ponsel anda, jika belum ada kode verifikasi dari
google bisa dicoba lagi beberapa menit kemudian, gambar dibawah
menggunakan modem, jadi kode verifikasinya langsung bisa di lihat
dilayar laptop saya.
5. Masukin deh kode verifikasinya seperti dibawah ini
6. Selamat datang di akun Gmail anda, lalu klik Lanjutkan ke Gmail ya….
7. Sampai disini proses pembuatan akun Gmail sudah berhasil, sekarang
ketahap selanjutnya ya…proses pembuatan blog. yaudah tanpa basa basi
langsung buka tab baru di browser sobat ya, atau bisa langsung menekan
(ctrl + T) buka blogger.com ya…. tinggal isi email dan sandi yang sama seperti di akun Gmail tadi. lalu klik Masuk
8. selanjutnya pilih Opsi profil blogger sobat, jika hanya membuat
blogger sebaiknya klik yg sebelah kanan. lalu klik lanjutkan ke blogger.
9. Sampai tahap ini sobat sudah sukses membuat akun blog, tahap
selanjutnya silahkan lihat gambar dibawah ini untuk jelasnya. perhatikan
baik baik tahap 1, 2, dan 3. sebelum ada tulisan This blog address is available
berarti nama blog yang ingin sobat buat sudah ada yang memiliki,
silahkan ganti dengan nama lain, atau untuk mudahnya bisa tambahkan
angka dibelakang alamat blognya, lihat contoh yang saya lingkari pada
nomer 2 dibawah. setelah itu klik create blog.
10. Nah sekarang blog sobat sudah jadi, lihat
keterangan dibawah ini, angka 1 adalah Judul blog yang sobat ciptakan
pada tahap sebelumnya, lalu angka 2 adalah start posting. alias untuk
memulai membuat artikel.
11. Setelah sobat klik start posting, sekarang saatnya sobat membuat
sebuah artikel… perhatikan baik baik langkah langkahnya dalam membuat
sebuah artikel. tentunya dimulai dari angka 1 ya…hehehe… untuk jelasnya
lihat gambar dibawah ini.
Langkah-langkah cara membuat artikel di blog :
Angka 1 : merupakan judul artikel yang nanti akan diterbitkan, boleh apa saja. silahkan berekspresi melalui artikel sobat, narsis juga ga ada yang larang koq
Angka 2 : merupakan isi dari artikel, silahkan mengarang bebas, mau curhat, kasih tips, trik, info, atau apa saja yang sobat ketahui, klo artikelnya bermanfaat pasti banyak yang suka dengan blog sobat deh.
Angka 3 : merupakan Label, silahkan isi apa saja. contohnya seperti ini, misalnya judul artikel yang sobat buat adalah Tips melangsingkan tubuh, nah label tersebut bisa di isi dengan Tips sehat, atau yang lainnya. kan ga nyambung seandainya label tsb di isi dengan Ilmu komputer. :p
Angka 4 : Nah tahap ini adalah melihat dulu artikel sebelum diterbitkan, jika ada yang salah bisa dibenarkan dulu sebelum artikel diterbitkan.
Angka 5 : Jika pada tahap 4 sobat sudah yakin, sekarang tinggal klik Publish (Terbitkan)
12. Gambar dibawah ini merupakan contoh artikel yang sudah berhasil
diterbitkan. dan untuk melihat artikelnya silahkan klik tombol view.
selesai…. nah mudah bukan ?
13. Selamat Berkarya ya sob, oiya bagi sobat yang ingin tulisan hasil
karyanya di publikasi di blog ini silahkan kirimkan artikel sobat ke
email (indra_andriyadi@yahoo.com) jangan lupa link facebook kamu ya.
dengan catatan artikel merupakan hasil karya sendiri dan bukan hasil
copy paste dari blog lain.
14. Selanjutnya baca juga artikel saya mengenai Cara Menghasilkan Uang Dari Blog
eeehhhhh…ada yang ketinggalan, like fanspage Aingindra dong jika artikel ini membantu sobat dalam membuat blog. satu like dari sobat merupakan semangat bagi saya untuk terus ngeblog. ini loh fanspagenya http://www.facebook.com/pages/Aingindracom/124028757616653
sumber
tugas
Blog itu sendiri bisa digunakan sebagai media penghubung,
menjembatani antara si penulis dan pembaca, jadi si pembaca blog paham
dan mengerti dengan maksud dan tujuan yang ditulis oleh penulis itu
sendiri.
bisa juga menjadi penghubung antara si penjual dan pembeli (dalam hal
ini blog yang digunakan sebagai sebuah ladang usaha menjual produk.
sebutan populernya Toko Online).
Membuat blog itu sebenarnya tidak terlalu susah, yang terpenting
sobat cermat dalam langkah-langkah awalnya. dan mengenai cara membuat
blog gratisan ada banyak layanan yang menyediakan blog gratis, beberapa
diantaranya yang paling sering dipakai adalah:
- Blogger.com- WordPress.com
- Blogdetik.com
- Blog-roll.info
- Wordblog.pl
- dan masih banyak lagi.
Namun kali ini saya akan menerangkan bagaimana Cara membuat blog gratis secara cepat dan mudah. yaitu kita memakai layanan Blogspot di blogger.com.
Langkah awal untuk membuat sebuah blog gratis adalah :

Klik gambar untuk memperbesar |
Klik gambar untuk memperbesar |
Klik gambar untuk memperbesar |
Klik gambar untuk memperbesar |
Klik gambar untuk memperbesar |
Klik gambar untuk memperbesar |
Klik gambar untuk memperbesar |
Klik gambar untuk memperbesar |
Klik gambar untuk memperbesar |
Klik gambar untuk memperbesar |
Klik gambar untuk memperbesar |
Klik gambar untuk memperbesar |
Langkah-langkah cara membuat artikel di blog :
Angka 1 : merupakan judul artikel yang nanti akan diterbitkan, boleh apa saja. silahkan berekspresi melalui artikel sobat, narsis juga ga ada yang larang koq
Angka 2 : merupakan isi dari artikel, silahkan mengarang bebas, mau curhat, kasih tips, trik, info, atau apa saja yang sobat ketahui, klo artikelnya bermanfaat pasti banyak yang suka dengan blog sobat deh.
Angka 3 : merupakan Label, silahkan isi apa saja. contohnya seperti ini, misalnya judul artikel yang sobat buat adalah Tips melangsingkan tubuh, nah label tersebut bisa di isi dengan Tips sehat, atau yang lainnya. kan ga nyambung seandainya label tsb di isi dengan Ilmu komputer. :p
Angka 4 : Nah tahap ini adalah melihat dulu artikel sebelum diterbitkan, jika ada yang salah bisa dibenarkan dulu sebelum artikel diterbitkan.
Angka 5 : Jika pada tahap 4 sobat sudah yakin, sekarang tinggal klik Publish (Terbitkan)
Klik gambar untuk memperbesar |
Klik gambar untuk memperbesar |
Klik gambar untuk memperbesar |
14. Selanjutnya baca juga artikel saya mengenai Cara Menghasilkan Uang Dari Blog
eeehhhhh…ada yang ketinggalan, like fanspage Aingindra dong jika artikel ini membantu sobat dalam membuat blog. satu like dari sobat merupakan semangat bagi saya untuk terus ngeblog. ini loh fanspagenya http://www.facebook.com/pages/Aingindracom/124028757616653
tugas
Selasa, 16 September 2014
MY HUSBAND IS VAMPIRE
Well ketemu lagi nih hahaha ada yang kangen sama Author gak ya? well ngarep lol. oke gue buat cerita baru nih ada unsur dewasa so mohon kebijakan yang baca ya ^_^. mengusir roh bakalan dilanjutin kok tenang. oke langsung baca aja ya xoxo BTW jangan lupa di vote or coment
________________________________________________________________________________
Part 1
*Catheline pov*
Malam seperti biasa, kulewati dengan kesepian yang amat sangat. Semenjak mereka pergi meninggalkanku semua terasa beda. Hanya memori yang dapat kuingat dari mereka. Mama, Papa apa kalian rindu denganku? apa kalian bahagia disana? Tanpa terasa air bening jatuh dipipiku. Kuseka air mataku dengan kasar. Aku benci menangis, benci mengakui aku serapuh kapas, benci mengakui aku memerlukan seseorang yang dapat mehiburku, dapat memberiku arti kehidupan. Tetapi semakin lama aku menolak untuk menangis entah mengapa air mataku semakin deras membasahi kedua pipiku.
Aku rindu kalian Mama Papa.
"Tuhan jika kau mendengarkanku aku mohon pertemukan aku satu kali saja dengan kedua orang tuaku, walaupun ini untuk terakhir kalinya." kataku dengan suara parau.
Seketika itu keadaan diluar rumahku serasa mencekam. Petir menyambar kemana mana seolah ingin mendatangkan sesuatu. Aku hanya menatap bingung bagaimana bisa ada petir tetapi tidak hujan sama sekali?
Dapat kulihat petir petir tadi mulai menyambar kearah rumahku refleks aku melompat mundur dari posisiku yang memang sedari tadi dekat dengan jendela kamarku.Lampu kamarku perlahan lahan meredup
"Oh ayolah jangan mati lampu diluar sangat menyeramkan" kataku seolah benda mati itu dapat merespon apa yang kukatakan. Aku berasa seperti gadis remaja yang gila.
Well lampu kamarku mati aku tegasin sekali lagi lampu itu mati meninggalkanku dengan kegelapan. Tega sekali kau lampu huhuhu. Dapat kurasakan suhu dalam kamarku berubah menjadi agak dingin dan agak seram.
Deg..Deg...Deg...
Duh jantung bisa gak sih gak maraton? mamaa putrimu lagi takut nih waaaaa (nangis bombai)
Dapat kurasakan sesuatu berada tepat dibelakangku. Mama!!!!Papa!!!! Elin takut.
"Mbak Kunti, mas Wowo jangan gangguin Etline" kataku gemetaran.
"HAHAHA duh duh anak mama gak pernah berubah hahaha iya gak pa?" kata suara yang sangat familiar ditelingaku.
"Iya ma anak kita masih sama kayak 14 tahun yang lalu, gak kerasa putri kita udah besar" kata suara berat khasnya.
Gak mungkin. Mereka kan sudah pergi meninggalkanku, gak mungkin. Etline kau sepertinya mulai gila
"Tidak sayang kamu tidak gila. Apa kamu lupa kamu yang memanggil kami?" kata suara nan merdu dan indah.
Perlahan lahan aku berbalik dan kutemukan kedua orang tuaku tersenyum ramah. Perasaan bahagia sedih menjadi satu dihatiku tak karuan. Aku mencubit pipiku sendiri memastikan apa ini hanya mimpi atau tidak.
"Aw" pekikku karena aku merasa kesakitan. Well ternyata ini bukan mimpi, ini kenyataan mama papaku ada disini. Segera kuberlari kearah mereka berdua dan memeluk mereka. Sempat kuberfikir bagaimana hantu bisa disentuh wow pake bingits pake z pake x #alay
"Hahaha kamu sudah makan? makanmu teratur? baik baik saja kan kamu disini?" tanya mamaku bertubi tubi.
Aku hanya bisa memutarkan bola mataku dengan kesal, papa yang melihat reaksiku hanya tertawa ringan
"Well mom bisa tidak menanyakan pertanyaan satu persatu huh? bagian mana dulu yang harus kujawab?" kataku dengan wajah yang sengaja kutekukan
"Maaf mama terlalu cerewet ya? hahaha oke oke sayang jawab semuanya pertanyaan mama" kata mamaku dengan tertawa ringan melihat ekspresiku yang sebal.
"Well aku sudah makan, teratur pastinya nanti aku sakit lagi kalau telat makan, dan aku sangat baik baik saja walaupun aku sangat merindukan kalian" kataku manja.
"Cie yang manja hahaha" kata papaku dengan mimik wajah yang lucu.
Mama hanya mengelus dan mengacak ngacak rambutku sayang. Ia tersenyum tampak senyum bahagia terukir diwajahnya seperti 14 tahun yang lalu tak terjadi apa apa. Mengingat akan hal itu ingin rasanya aku membunuh mahluk keji itu yang tak segan segan membunuh mama dan papaku dan hampir membunuhku juga!
"Sudah sayang dendam tak akan membuahkan kebahagian malah kau akan merasa menyesal dengan apa yang kau lakukan" kata Ayahku bijak.
"Tapi aku tak terima. Dia yang telah membunuh kalian dia wanita jalang! dia yang memisahkan kalian dari aku dan sekarang kau membelanya pa? what the fuck mengapa papa membelanya setelah ia membuat kau dan mama mati heh?! kenapa kau tak menikah dan ikut dengan wanita jalang itu?! setidaknya sampai sekarang aku masih memiliki mama bukan sebatang kara seperti ini!" kataku dengan emosi yang memuncak diatas ubun ubunku.
Aku tak bisa berpikiran dengan jernih, otakku terus mengulang tragedi 14 tahun yang lalu. Aku bisa gila! gila karena otakku terus memutar memori itu bagaikan kaset yang rusak.
"Elin jaga bicaramu terhadap papamu!" bentak mama
Aku hanya bisa memandang tak percaya dengan apa yang dikatakan mama. Wajahku menegang, rahangku mengeras menahan emosi. Seuumur umur mama tak pernah membentakku. Kenapa mama sekarang? aku muak, muak dengan hidupku yang penuh drama dan kejadian yang tak masuk akal dikehidupanku seperti sekarang.
"Pergi" kataku dingin
Kedua orangtuaku menatapku tak percaya dan takut? what aku tak salah melihat mereka takut terhadapku? gak salah? Mamaku memasang wajah menyesal dan seperti ingin mengatakan sesuatu. Aku harus mencegahnya untuk bicara aku muak muak! muak dengan yang dilakukan mamaku.
"Maafkan mama" kata mamaku menyesal
"Pergi!" bentakku yang sukses membuat mama dan papa tercengang.
"Baiklah mama hanya akan berkata padamu jika kau keluar malam ini kau akan bertemunya" kata mamaku
Aku hanya memandangnya bingung tak sampai sedetik kemuadian mereka menghilang dari hadapanku. Apa yang harus kulakukan? disatu sisi rasa penasaranku tak bisa dihindari kebiasaanku untuk kepo harus slalu terkabul tetapi disisi lainnya aku takut, sanagat takut.
Maaf mama,papa kuharap kalian mendengarku batinku dalam hati.
Dengan rasa kepo yang sangat luar biasa mengganggu aku melangkahkan kakiku keluar rumah. Tidak lupa aku mengunci rumah yang memang hanya ditinggalinya seorang diri. Kakiku terus melangkah dengan tak tentu arah, kubiarkan saja kemana kakiku mengajakku berjalan jalan.
"ARGGG" jerit seseorang wanita yang sedang berdiri didepan seorang pria.
Siapa dia? Siapa?
___________________________________________________________________________
sekian dulu ya mau masuk kelas bye :*
________________________________________________________________________________
Part 1
*Catheline pov*
Malam seperti biasa, kulewati dengan kesepian yang amat sangat. Semenjak mereka pergi meninggalkanku semua terasa beda. Hanya memori yang dapat kuingat dari mereka. Mama, Papa apa kalian rindu denganku? apa kalian bahagia disana? Tanpa terasa air bening jatuh dipipiku. Kuseka air mataku dengan kasar. Aku benci menangis, benci mengakui aku serapuh kapas, benci mengakui aku memerlukan seseorang yang dapat mehiburku, dapat memberiku arti kehidupan. Tetapi semakin lama aku menolak untuk menangis entah mengapa air mataku semakin deras membasahi kedua pipiku.
Aku rindu kalian Mama Papa.
"Tuhan jika kau mendengarkanku aku mohon pertemukan aku satu kali saja dengan kedua orang tuaku, walaupun ini untuk terakhir kalinya." kataku dengan suara parau.
Seketika itu keadaan diluar rumahku serasa mencekam. Petir menyambar kemana mana seolah ingin mendatangkan sesuatu. Aku hanya menatap bingung bagaimana bisa ada petir tetapi tidak hujan sama sekali?
Dapat kulihat petir petir tadi mulai menyambar kearah rumahku refleks aku melompat mundur dari posisiku yang memang sedari tadi dekat dengan jendela kamarku.Lampu kamarku perlahan lahan meredup
"Oh ayolah jangan mati lampu diluar sangat menyeramkan" kataku seolah benda mati itu dapat merespon apa yang kukatakan. Aku berasa seperti gadis remaja yang gila.
Well lampu kamarku mati aku tegasin sekali lagi lampu itu mati meninggalkanku dengan kegelapan. Tega sekali kau lampu huhuhu. Dapat kurasakan suhu dalam kamarku berubah menjadi agak dingin dan agak seram.
Deg..Deg...Deg...
Duh jantung bisa gak sih gak maraton? mamaa putrimu lagi takut nih waaaaa (nangis bombai)
Dapat kurasakan sesuatu berada tepat dibelakangku. Mama!!!!Papa!!!! Elin takut.
"Mbak Kunti, mas Wowo jangan gangguin Etline" kataku gemetaran.
"HAHAHA duh duh anak mama gak pernah berubah hahaha iya gak pa?" kata suara yang sangat familiar ditelingaku.
"Iya ma anak kita masih sama kayak 14 tahun yang lalu, gak kerasa putri kita udah besar" kata suara berat khasnya.
Gak mungkin. Mereka kan sudah pergi meninggalkanku, gak mungkin. Etline kau sepertinya mulai gila
"Tidak sayang kamu tidak gila. Apa kamu lupa kamu yang memanggil kami?" kata suara nan merdu dan indah.
Perlahan lahan aku berbalik dan kutemukan kedua orang tuaku tersenyum ramah. Perasaan bahagia sedih menjadi satu dihatiku tak karuan. Aku mencubit pipiku sendiri memastikan apa ini hanya mimpi atau tidak.
"Aw" pekikku karena aku merasa kesakitan. Well ternyata ini bukan mimpi, ini kenyataan mama papaku ada disini. Segera kuberlari kearah mereka berdua dan memeluk mereka. Sempat kuberfikir bagaimana hantu bisa disentuh wow pake bingits pake z pake x #alay
"Hahaha kamu sudah makan? makanmu teratur? baik baik saja kan kamu disini?" tanya mamaku bertubi tubi.
Aku hanya bisa memutarkan bola mataku dengan kesal, papa yang melihat reaksiku hanya tertawa ringan
"Well mom bisa tidak menanyakan pertanyaan satu persatu huh? bagian mana dulu yang harus kujawab?" kataku dengan wajah yang sengaja kutekukan
"Maaf mama terlalu cerewet ya? hahaha oke oke sayang jawab semuanya pertanyaan mama" kata mamaku dengan tertawa ringan melihat ekspresiku yang sebal.
"Well aku sudah makan, teratur pastinya nanti aku sakit lagi kalau telat makan, dan aku sangat baik baik saja walaupun aku sangat merindukan kalian" kataku manja.
"Cie yang manja hahaha" kata papaku dengan mimik wajah yang lucu.
Mama hanya mengelus dan mengacak ngacak rambutku sayang. Ia tersenyum tampak senyum bahagia terukir diwajahnya seperti 14 tahun yang lalu tak terjadi apa apa. Mengingat akan hal itu ingin rasanya aku membunuh mahluk keji itu yang tak segan segan membunuh mama dan papaku dan hampir membunuhku juga!
"Sudah sayang dendam tak akan membuahkan kebahagian malah kau akan merasa menyesal dengan apa yang kau lakukan" kata Ayahku bijak.
"Tapi aku tak terima. Dia yang telah membunuh kalian dia wanita jalang! dia yang memisahkan kalian dari aku dan sekarang kau membelanya pa? what the fuck mengapa papa membelanya setelah ia membuat kau dan mama mati heh?! kenapa kau tak menikah dan ikut dengan wanita jalang itu?! setidaknya sampai sekarang aku masih memiliki mama bukan sebatang kara seperti ini!" kataku dengan emosi yang memuncak diatas ubun ubunku.
Aku tak bisa berpikiran dengan jernih, otakku terus mengulang tragedi 14 tahun yang lalu. Aku bisa gila! gila karena otakku terus memutar memori itu bagaikan kaset yang rusak.
"Elin jaga bicaramu terhadap papamu!" bentak mama
Aku hanya bisa memandang tak percaya dengan apa yang dikatakan mama. Wajahku menegang, rahangku mengeras menahan emosi. Seuumur umur mama tak pernah membentakku. Kenapa mama sekarang? aku muak, muak dengan hidupku yang penuh drama dan kejadian yang tak masuk akal dikehidupanku seperti sekarang.
"Pergi" kataku dingin
Kedua orangtuaku menatapku tak percaya dan takut? what aku tak salah melihat mereka takut terhadapku? gak salah? Mamaku memasang wajah menyesal dan seperti ingin mengatakan sesuatu. Aku harus mencegahnya untuk bicara aku muak muak! muak dengan yang dilakukan mamaku.
"Maafkan mama" kata mamaku menyesal
"Pergi!" bentakku yang sukses membuat mama dan papa tercengang.
"Baiklah mama hanya akan berkata padamu jika kau keluar malam ini kau akan bertemunya" kata mamaku
Aku hanya memandangnya bingung tak sampai sedetik kemuadian mereka menghilang dari hadapanku. Apa yang harus kulakukan? disatu sisi rasa penasaranku tak bisa dihindari kebiasaanku untuk kepo harus slalu terkabul tetapi disisi lainnya aku takut, sanagat takut.
Maaf mama,papa kuharap kalian mendengarku batinku dalam hati.
Dengan rasa kepo yang sangat luar biasa mengganggu aku melangkahkan kakiku keluar rumah. Tidak lupa aku mengunci rumah yang memang hanya ditinggalinya seorang diri. Kakiku terus melangkah dengan tak tentu arah, kubiarkan saja kemana kakiku mengajakku berjalan jalan.
"ARGGG" jerit seseorang wanita yang sedang berdiri didepan seorang pria.
Siapa dia? Siapa?
___________________________________________________________________________
sekian dulu ya mau masuk kelas bye :*
Selasa, 19 Agustus 2014
mengusir roh yang tak tenang chapter 6
Chapter sebelumnya
"Ingar itu Alexander! temukan roh yang hilang dari dunia akhirat. datanglah kekerajaanku maka kubebaskan gadis cantik ini oh iya ini untuk menampung setannya. Arahkan saja dihantunya maka otomatis ia akan tersedot kedalam." kata Dharma mengingatkan sambil melempar sebuah botol kecil, mirip seperti botol arak china yang berukulan kecil.
Kemudian Dharma dan Elizabeth lenyap ditelan kegelapan.
Jason tampak tak percaya, bagaimana bisa ia menuju keakhirat.
"Kenapa harus terjadi" jerit Alexander tak tertahankan. Pelan pelan dalam hening air matanya jatuh bergulir ke pipinya. Penyesalan yang amat sangat membiarkan orang yang paling dia sayangi dibawa orang aneh yang mengaku raja akhirat.
<><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><>
Alexander mulai berpikir dengan keras bagaimana ia bisa menemukan roh yang hilang.
Apa jangan jangan roh yang dimaksud itu roh yang dimaksud Vivian dan Grace? kalau memang benar aku harus menemui mereka sekarang juga. Eliz tunggu aku.
Alexanderpun beranjak dari tempatnya dan berlari mencari Vivian dan Grace.
*Sementara itu dialam yang tidak diketahui
"Lepasin!" kata Eliz memberontak.
"Zzzz bersikaplah seperti wanita gadis manis" kata Dharma menyentuh dagu Eliz.
Eliz melepaskan tubuhnya dari pria bernama Dharma itu dan ia melihat sekelilingnya.
Alangkah terkejutnya saat ia melihat sekelilingnya.
Eliz sekarang berada didunia yang menurutnya neraka, ditempat itu langit berwarna merah darah, terdapat Kabut berwarna merah. Depan belakang kanan kiri terdapat sungai mengalir, sungai yang tampak mengerikan berwarna merah darah dan tak jarang terdengar jeritan keputus asaan orang orang yang telah mati.
"Tolong kamiiii" suara suara muncul dari arah sungai itu.
"Terjunlah dan ikut bersama kami, buat apa kau sengsara berada diatas sana dan menyaksikan hal hal yang keji. Kau tidak akan menemukan jalan keluar dari tempat ini" kata suara suara aneh itu lagi.
Benar tidak ada jalan keluar lagi dari tempat ini? benar aku tak bisa bertemu Alexander selama lamanya pikir Elizabeth.
"Kau sendirian, kau tak bisa hidup didunia ini! melopatlah dan bergabung bersama kami. Penuh penyesalan dan keputus asaan yang mendalam" kata suara suara aneh itu lagi.
wait mengapa mereka meberiku kata kata seperti itu? pikir Eliz
Elizabeth hanya menoleh kearah Dharma menuntut kejelasan
"Yah seperti yang kau dengar ini adalah sungai keputus asaan orang orang yang terjun kesungai itu akan menderita selamanya dan menyesali perbuatan mereka. mereka akan mencari orang orang lain agar orang itu dapat merasakan apa yang mereka rasakan. Yah bisa disebut mereka itu menyesatkan" kata Dharma panjang lebar.
"Oh" kata Elizabeth mengerti
Elizabeth berbalik arah kearah sungai kepurusasaan
"Saudara saudariku kalian telah memilih terjun kesungai itu dan kalian pasti sangat menyesalinya dan aku duga kalian ingin sekali aku bergabung bersama kalian" kata Eliz menghentikan perkataannya
"Ya, kami sangat ingin kau bergabung bersama kami merasakan apa yang kami rasakan berabad abad lamanya" kata suara suara itu
"Maafkan aku aku tak akan melakukan apa yang kalian lakukan, aku mencintai seseorang dan aku masih sangat berharap bisa bertemu dia. Kalian tidak mengerti itu dan kepala kalian hanya terisi keputus asaan yang mengumpul lengket di benak kalian" kata Eliz panjang lebar.
"sudah selesai ceramah nona? kalau sudah cepatikuti gue ke istana gue." kata Dharma datar
"Kamu akan merasakan akibatnya Elizabeth kau akan berakhir sama seperti kami" kata suara suara aneh tersebut.
Muncul ketakutan yang amat sangat dihati Elizabeth, apa ia akan bernasip sama dengan jiwa jiwa yang terperangkap dalam sungai keputusasaan? how know.
Eliz hanya melamun saat perjalan menuju istana laki laki yang bersamanya itu. Apa gunanya ia memandangi sekitarnya kalau pemandangan itu penuh triakan dan penderitaan orang.
Sudah lumayan lama mereka berapa jam berjalan. entah jam berapa sekarang.
Tak berapa lama kemudian Dharma mendadak berhenti sehingga Eliz yang sedari tadi berjalan sambil melamun menabrak punggungnya yang datar dan tegap.
"Aduh kok mendadak berhenti sih!" kata Elizabeth kesakitan sambil marah marah karena tubuhnya tanpa segaja menabrak punggung tegap Dharma.
Dharma tak menanggapi ocehan Elizabeth dan terus melamun, Elizabeth erasa sangat kesal karena serasa perkataannya diabaikan begitu saja.
"Dulu gue punya orang yang sangat gue sayang...tapi dia pergi ninggalin gue begitu aja dan saat itu gue diangkat menjadi putra dari raja neraka ini. and now you see bagaimana sifatku sekarang" guman Dharma yang tanpa sadar mengungkapkan isi hatinya.
"Hem..." kata Eliz singkat
"Tapi sekarang gue senang dia sudah ada disini bersama gue dengan hukuman yang sangat berat untuknya see hahaha" kata Dharma menunjuk seseorang.
Elizabeth melihat apa yang ditunjuk Dharma dan alangkah terkejutnya bahwa itu Vita teman sebangkunya dulu. Vita yang slalu tersenyum, yang slalu tampil cantik dan berenergi sekarang yang kulihat adalah tubuh tanpa sehelai benangpun yang melekat pada tubuhnya.
"Ap...Apa yang kau lakukan pada Vita?" tanya Elizabeth tanpa sadar ia mendekat kearah jiwa Vita
"Dia patut mendapatkan hukuman itu, lu gak tau apa apa tentang Vita! dia sama hinanya dengan pelacur!" kata Dharma emosi
Elizabeth memandangi Vita sedih bercampur terkejut. Tubuh Vita tampak seperti dahulu tetapi disekitar badan badan sensitifnyatumbuh belatung belatung yang sangat mengerikan apa lagi terdapat sesuatu yang menusuk daerah sensitifnya
"Eliz tolong aku..." kata Vita sedikit mengerang dan tergagap
Tampak sekali wajahnya yang kelelahan dan kesakitan darah mengucur dari berbagai tempat ditubuhnya
"Eliz tol.." jerit tertahan dari Vita dan seketika itu Vita mati mengenaskan dengan darahnya yang menyebar dimana mana tetapi tak lama kemudian jiwa itu serasa bangkit kembali seperti tanpa henti mendapatkan hukuman yang sanagt menyiksa itu.
*Bersambung*
<><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><>
Ada yang nunggu cerita ini gak ya? hahah #ngarep banget btw sekarang aku kebanyakn nulis di wattpad.com kalau punya akunnya follow pabetimutz ya hahaha baca the Darkness semoga kalian suka jangan lupa vote and coment.
Kritik dan saran massage aja.
"Ingar itu Alexander! temukan roh yang hilang dari dunia akhirat. datanglah kekerajaanku maka kubebaskan gadis cantik ini oh iya ini untuk menampung setannya. Arahkan saja dihantunya maka otomatis ia akan tersedot kedalam." kata Dharma mengingatkan sambil melempar sebuah botol kecil, mirip seperti botol arak china yang berukulan kecil.
Kemudian Dharma dan Elizabeth lenyap ditelan kegelapan.
Jason tampak tak percaya, bagaimana bisa ia menuju keakhirat.
"Kenapa harus terjadi" jerit Alexander tak tertahankan. Pelan pelan dalam hening air matanya jatuh bergulir ke pipinya. Penyesalan yang amat sangat membiarkan orang yang paling dia sayangi dibawa orang aneh yang mengaku raja akhirat.
<><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><>
Alexander mulai berpikir dengan keras bagaimana ia bisa menemukan roh yang hilang.
Apa jangan jangan roh yang dimaksud itu roh yang dimaksud Vivian dan Grace? kalau memang benar aku harus menemui mereka sekarang juga. Eliz tunggu aku.
Alexanderpun beranjak dari tempatnya dan berlari mencari Vivian dan Grace.
*Sementara itu dialam yang tidak diketahui
"Lepasin!" kata Eliz memberontak.
"Zzzz bersikaplah seperti wanita gadis manis" kata Dharma menyentuh dagu Eliz.
Eliz melepaskan tubuhnya dari pria bernama Dharma itu dan ia melihat sekelilingnya.
Alangkah terkejutnya saat ia melihat sekelilingnya.
Eliz sekarang berada didunia yang menurutnya neraka, ditempat itu langit berwarna merah darah, terdapat Kabut berwarna merah. Depan belakang kanan kiri terdapat sungai mengalir, sungai yang tampak mengerikan berwarna merah darah dan tak jarang terdengar jeritan keputus asaan orang orang yang telah mati.
"Tolong kamiiii" suara suara muncul dari arah sungai itu.
"Terjunlah dan ikut bersama kami, buat apa kau sengsara berada diatas sana dan menyaksikan hal hal yang keji. Kau tidak akan menemukan jalan keluar dari tempat ini" kata suara suara aneh itu lagi.
Benar tidak ada jalan keluar lagi dari tempat ini? benar aku tak bisa bertemu Alexander selama lamanya pikir Elizabeth.
"Kau sendirian, kau tak bisa hidup didunia ini! melopatlah dan bergabung bersama kami. Penuh penyesalan dan keputus asaan yang mendalam" kata suara suara aneh itu lagi.
wait mengapa mereka meberiku kata kata seperti itu? pikir Eliz
Elizabeth hanya menoleh kearah Dharma menuntut kejelasan
"Yah seperti yang kau dengar ini adalah sungai keputus asaan orang orang yang terjun kesungai itu akan menderita selamanya dan menyesali perbuatan mereka. mereka akan mencari orang orang lain agar orang itu dapat merasakan apa yang mereka rasakan. Yah bisa disebut mereka itu menyesatkan" kata Dharma panjang lebar.
"Oh" kata Elizabeth mengerti
Elizabeth berbalik arah kearah sungai kepurusasaan
"Saudara saudariku kalian telah memilih terjun kesungai itu dan kalian pasti sangat menyesalinya dan aku duga kalian ingin sekali aku bergabung bersama kalian" kata Eliz menghentikan perkataannya
"Ya, kami sangat ingin kau bergabung bersama kami merasakan apa yang kami rasakan berabad abad lamanya" kata suara suara itu
"Maafkan aku aku tak akan melakukan apa yang kalian lakukan, aku mencintai seseorang dan aku masih sangat berharap bisa bertemu dia. Kalian tidak mengerti itu dan kepala kalian hanya terisi keputus asaan yang mengumpul lengket di benak kalian" kata Eliz panjang lebar.
"sudah selesai ceramah nona? kalau sudah cepatikuti gue ke istana gue." kata Dharma datar
"Kamu akan merasakan akibatnya Elizabeth kau akan berakhir sama seperti kami" kata suara suara aneh tersebut.
Muncul ketakutan yang amat sangat dihati Elizabeth, apa ia akan bernasip sama dengan jiwa jiwa yang terperangkap dalam sungai keputusasaan? how know.
Eliz hanya melamun saat perjalan menuju istana laki laki yang bersamanya itu. Apa gunanya ia memandangi sekitarnya kalau pemandangan itu penuh triakan dan penderitaan orang.
Sudah lumayan lama mereka berapa jam berjalan. entah jam berapa sekarang.
Tak berapa lama kemudian Dharma mendadak berhenti sehingga Eliz yang sedari tadi berjalan sambil melamun menabrak punggungnya yang datar dan tegap.
"Aduh kok mendadak berhenti sih!" kata Elizabeth kesakitan sambil marah marah karena tubuhnya tanpa segaja menabrak punggung tegap Dharma.
Dharma tak menanggapi ocehan Elizabeth dan terus melamun, Elizabeth erasa sangat kesal karena serasa perkataannya diabaikan begitu saja.
"Dulu gue punya orang yang sangat gue sayang...tapi dia pergi ninggalin gue begitu aja dan saat itu gue diangkat menjadi putra dari raja neraka ini. and now you see bagaimana sifatku sekarang" guman Dharma yang tanpa sadar mengungkapkan isi hatinya.
"Hem..." kata Eliz singkat
"Tapi sekarang gue senang dia sudah ada disini bersama gue dengan hukuman yang sangat berat untuknya see hahaha" kata Dharma menunjuk seseorang.
Elizabeth melihat apa yang ditunjuk Dharma dan alangkah terkejutnya bahwa itu Vita teman sebangkunya dulu. Vita yang slalu tersenyum, yang slalu tampil cantik dan berenergi sekarang yang kulihat adalah tubuh tanpa sehelai benangpun yang melekat pada tubuhnya.
"Ap...Apa yang kau lakukan pada Vita?" tanya Elizabeth tanpa sadar ia mendekat kearah jiwa Vita
"Dia patut mendapatkan hukuman itu, lu gak tau apa apa tentang Vita! dia sama hinanya dengan pelacur!" kata Dharma emosi
Elizabeth memandangi Vita sedih bercampur terkejut. Tubuh Vita tampak seperti dahulu tetapi disekitar badan badan sensitifnyatumbuh belatung belatung yang sangat mengerikan apa lagi terdapat sesuatu yang menusuk daerah sensitifnya
"Eliz tolong aku..." kata Vita sedikit mengerang dan tergagap
Tampak sekali wajahnya yang kelelahan dan kesakitan darah mengucur dari berbagai tempat ditubuhnya
"Eliz tol.." jerit tertahan dari Vita dan seketika itu Vita mati mengenaskan dengan darahnya yang menyebar dimana mana tetapi tak lama kemudian jiwa itu serasa bangkit kembali seperti tanpa henti mendapatkan hukuman yang sanagt menyiksa itu.
*Bersambung*
<><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><>
Ada yang nunggu cerita ini gak ya? hahah #ngarep banget btw sekarang aku kebanyakn nulis di wattpad.com kalau punya akunnya follow pabetimutz ya hahaha baca the Darkness semoga kalian suka jangan lupa vote and coment.
Kritik dan saran massage aja.
Sabtu, 05 Juli 2014
Bintangku meredup chap 2
Merekapun sudah sampai ditempat tujuan. Sekolah SMA Perdana berdiri megah didepan setiap murid baru.
Dengan perasaan senang ketiga remaja itu melangkah maju memasuki sekolah mereka.
*Kring kring kring
Bel berdering dengan cukup keras menandakan masuknya sekolah.
"Ini jam berapa kenapa kita bisa telattt" triak Bulan sambil berlari menoleh ke arah Intan dan mutiara.
Surya yang ditanya hanya mengangkat tangan karena kebetulan hari ini ia tidak memakai jam tangannya. Mutiara yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya dan cepat cepat melihat jam tangan putihnya yang imut.
"Jam berapa?" tanya Bulan tak sabar
"Jam...jam 7 tepat" kata Mutiara panik
Surya dan Bulan yang mendengar itu langsung panik dan berlari tidak lupa juga Mutiara juga berlari mengejar kedua temannya. Bulan berlari dengan cepat hingga kurang beberapa cm lagi memasuki gerbang sekolah barunya.
Bruk
Pantat Bulan jatuh dengan sempurna diaspal. Ia menabrak seseorang.
"Aduh, maaf" kata Bulan bangkit berdiri dan hendak menolong orang itu.
Bulan menabrak seorang lelaki.
*Bulan prov*
Bruk
Aku terjatuh pantatku rasanya sakit sekali rasanya tak terkira aku pikir tulang ekorku yang kena, omg jangan sampe deh
Aku berusaha bangkit berdiri dan ingin membantu seseorang yang kutabrak hingga terjatuh itu.
Bodohnya aku baru hari pertama udah bikin masalah
"Aduh,maaf" kataku bangkit berdiri dan hendak menolong laki laki itu
Saat ia menggadahkan kepalanya aku dapat melihat dengan jelas bagaimana rupa muka orang itu and omg ganteng banget, kulit kuning, rambut berwarna pirang (wah apa ini orang bule?), hidung mancung, tinggi. so handsome.
Tanganku terjulur kearahnya
Tanpakuduga duga dia menelis tanganku dengan kasar.
"Gue gak butuh bantuan lu. lu sadar we late now!" bentaknya.
Yah memang benar pintu gerbang sekolah sudah tertutup.
"Sial sial sial" umpatku
"So how abaut now?" tanya orang itu
"im sorry" kataku menyesal.
Aku memandang sekelilingnmencari Mutiara dan Surya tapi aku tidak menemukannya.
"where is my friends" tanyaku pada pria itu
"lu maksud yang udah didalam sekolah?" kata pria itu menunjuk kearah sekolah
sekilas aku melihat mereka melambai lambai sambil tersenyum.
"What the hell! kenapa mereka gak setia kawan sih" umpatku
Laki laki itu menuju kearah gerbang
"Hey mau ngapain?" tanyaku
"Ya mau masuk lah dodol" kata pria itu tidak cukup ramah
Akupun mengikutinya dari belakang.
*Mutiara pov*
Yah sebenarnya aku dan Surya sangat merasa bersalah karena kami meninggalkan Bulan dan masuk terlebih dahulu tapi bagaimana lagi aku tidak mau terlambat saat pertama kali masuk sekolah.
Apa ini salah? kebanyakan orang akan melakukan hal yang sama seperti aku dan surya jika menyangkut kesan pertama.
Sempat kulihat wajah cemberutnya dan kujamin ia akan marah besar dan ngambek pada kami.
Surya juga nampak hawatir dengan Bulan tapi ia gidak punya pilihan lain.
"Cuy" kata Surya
"Apa?" tanyaku
"Gue ngerasa jahat ninggalin temen gue sendiri" katanya sedih
"Yah bagaimana lagi gue juga nyesel tapi ini demi kebaikan kita. Dia tiba tiba nabrak orang gak langsung lari malah diem aja." kataku panjang lebar.
Surya hanya terdiam mungkin ia mencerna kata kataku tadi. Aku pikir kata kataku sedikit kejam dan yah bisa dikatakan egois. But kata kata itu keluar sedemikian rupanya hingga aku tidak sadar apa yang kuucapkan.
Kami berjalan dalam diam.
*Surya pov*
What the hell apa yang Mutiara katakan? Egois sekali dia demi kesan baik terhadap dirinya ia meninggalkan Bulan dan menganggap dirinya benar?.
Gue sendiri aja dipaksa menuju kesekolah
Ahhh bodohnya gue menuruti kata kata Mutiara.
Bulan pasti marah besar karena ia ditinggalin gitu aja
Bodoh bodoh bodoh!!!!
Kami berjalan tanpa bercakap cakap lagi , tapi gue bersyukur banget karena gue emang lagi males ngomong sama cewek egois kayak dia.
Bulan maafin gue ninggalin lu...
*all people pov*
Sementara itu Bulan berusaha membujuk pak satpam yang menutup gerbang
"Ayolah pak izinin kami lewat kamu gak bakal telat lagi deh" bujuk Bulan.
"Oh sudahlah if he dont want open we must give up and go to home" kata pria itu.
"What? I dont want" kata Bulan ngotot
Tapi pria itu menarik tangan Bulan dengan cukup keras. Mereka terus melangkah sampai dibelakang sekolah.
"Nah ini tembok gak terlalu tinggi lu bisa manjat?" tanya pria itu
"I think so" jawab Bulan.
Bulan memanjat pohon yang berada didekat didinsing sekolah itu dan berhasil walau sedikit kesusahan
Laki laki itu menyusul dengan sangat cepat dan sekarang sedang duduk didinding sebelah Bulan. Iapun melempar tasnya dan turun.
Jarak tanah dan tempatnya sekarang lumayan tinggi ,jika Bulan salah posisi saat mendarat dapat dipastikan kakinya akan terkilir.
"Lompat" kata pria itu.
*Bulan pov*
"Lompat" kata pria yang ku tabrak tadi.
Apa laki laki ini gila kakiku bisa keseleo omg!!!.
"Lempar tasnya ayo gak usah takut gue bakal nangkep lu" katanya
Akupun percaya dan melempar tasku dahulu kemudian melompat
Auc kakiku gak apa apa tapi aku tak sengaja menindih badan orang laki laki itu lagi
Ah!! Rasanya mau melayang sedeket ini sama orang ganteng ah!!!
Sejenak kami belum berpindah dari posisi tadi. Akupun dengan cepat tersadar bangkit dari tubuh laki laki itu.
"Emm.. i relly sorry" kataku
"Its oke. Btw what is your name?" Tanya pria itu
Omg dia nanya nama gue? Mimpi apa gue semalem ahh!!!
"My name Bulan u?" Jawabku.
"I Ronald. Nice name Bulan" katanya sambil tersenyum
Ah ingin rasanya aku berteriak dia bilang namaku bagus wawwwww masa smaku gak begitu buruk.
Tanpa kusadar ia mulai menjauh.
"Ronald!" Panggilku "mau kemana kamu?" Tanyaku
"Ya mau kebarisan lah tuh liat udah upacara" kata Ronald menunjuk kearah barisan
Iapun melangkah kembali dan aku mengikuti sampai tiba tiba ada yang berkata
"Stop" suara misterius dibelakangku.
~to be continue~
Dengan perasaan senang ketiga remaja itu melangkah maju memasuki sekolah mereka.
*Kring kring kring
Bel berdering dengan cukup keras menandakan masuknya sekolah.
"Ini jam berapa kenapa kita bisa telattt" triak Bulan sambil berlari menoleh ke arah Intan dan mutiara.
Surya yang ditanya hanya mengangkat tangan karena kebetulan hari ini ia tidak memakai jam tangannya. Mutiara yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya dan cepat cepat melihat jam tangan putihnya yang imut.
"Jam berapa?" tanya Bulan tak sabar
"Jam...jam 7 tepat" kata Mutiara panik
Surya dan Bulan yang mendengar itu langsung panik dan berlari tidak lupa juga Mutiara juga berlari mengejar kedua temannya. Bulan berlari dengan cepat hingga kurang beberapa cm lagi memasuki gerbang sekolah barunya.
Bruk
Pantat Bulan jatuh dengan sempurna diaspal. Ia menabrak seseorang.
"Aduh, maaf" kata Bulan bangkit berdiri dan hendak menolong orang itu.
Bulan menabrak seorang lelaki.
*Bulan prov*
Bruk
Aku terjatuh pantatku rasanya sakit sekali rasanya tak terkira aku pikir tulang ekorku yang kena, omg jangan sampe deh
Aku berusaha bangkit berdiri dan ingin membantu seseorang yang kutabrak hingga terjatuh itu.
Bodohnya aku baru hari pertama udah bikin masalah
"Aduh,maaf" kataku bangkit berdiri dan hendak menolong laki laki itu
Saat ia menggadahkan kepalanya aku dapat melihat dengan jelas bagaimana rupa muka orang itu and omg ganteng banget, kulit kuning, rambut berwarna pirang (wah apa ini orang bule?), hidung mancung, tinggi. so handsome.
Tanganku terjulur kearahnya
Tanpakuduga duga dia menelis tanganku dengan kasar.
"Gue gak butuh bantuan lu. lu sadar we late now!" bentaknya.
Yah memang benar pintu gerbang sekolah sudah tertutup.
"Sial sial sial" umpatku
"So how abaut now?" tanya orang itu
"im sorry" kataku menyesal.
Aku memandang sekelilingnmencari Mutiara dan Surya tapi aku tidak menemukannya.
"where is my friends" tanyaku pada pria itu
"lu maksud yang udah didalam sekolah?" kata pria itu menunjuk kearah sekolah
sekilas aku melihat mereka melambai lambai sambil tersenyum.
"What the hell! kenapa mereka gak setia kawan sih" umpatku
Laki laki itu menuju kearah gerbang
"Hey mau ngapain?" tanyaku
"Ya mau masuk lah dodol" kata pria itu tidak cukup ramah
Akupun mengikutinya dari belakang.
*Mutiara pov*
Yah sebenarnya aku dan Surya sangat merasa bersalah karena kami meninggalkan Bulan dan masuk terlebih dahulu tapi bagaimana lagi aku tidak mau terlambat saat pertama kali masuk sekolah.
Apa ini salah? kebanyakan orang akan melakukan hal yang sama seperti aku dan surya jika menyangkut kesan pertama.
Sempat kulihat wajah cemberutnya dan kujamin ia akan marah besar dan ngambek pada kami.
Surya juga nampak hawatir dengan Bulan tapi ia gidak punya pilihan lain.
"Cuy" kata Surya
"Apa?" tanyaku
"Gue ngerasa jahat ninggalin temen gue sendiri" katanya sedih
"Yah bagaimana lagi gue juga nyesel tapi ini demi kebaikan kita. Dia tiba tiba nabrak orang gak langsung lari malah diem aja." kataku panjang lebar.
Surya hanya terdiam mungkin ia mencerna kata kataku tadi. Aku pikir kata kataku sedikit kejam dan yah bisa dikatakan egois. But kata kata itu keluar sedemikian rupanya hingga aku tidak sadar apa yang kuucapkan.
Kami berjalan dalam diam.
*Surya pov*
What the hell apa yang Mutiara katakan? Egois sekali dia demi kesan baik terhadap dirinya ia meninggalkan Bulan dan menganggap dirinya benar?.
Gue sendiri aja dipaksa menuju kesekolah
Ahhh bodohnya gue menuruti kata kata Mutiara.
Bulan pasti marah besar karena ia ditinggalin gitu aja
Bodoh bodoh bodoh!!!!
Kami berjalan tanpa bercakap cakap lagi , tapi gue bersyukur banget karena gue emang lagi males ngomong sama cewek egois kayak dia.
Bulan maafin gue ninggalin lu...
*all people pov*
Sementara itu Bulan berusaha membujuk pak satpam yang menutup gerbang
"Ayolah pak izinin kami lewat kamu gak bakal telat lagi deh" bujuk Bulan.
"Oh sudahlah if he dont want open we must give up and go to home" kata pria itu.
"What? I dont want" kata Bulan ngotot
Tapi pria itu menarik tangan Bulan dengan cukup keras. Mereka terus melangkah sampai dibelakang sekolah.
"Nah ini tembok gak terlalu tinggi lu bisa manjat?" tanya pria itu
"I think so" jawab Bulan.
Bulan memanjat pohon yang berada didekat didinsing sekolah itu dan berhasil walau sedikit kesusahan
Laki laki itu menyusul dengan sangat cepat dan sekarang sedang duduk didinding sebelah Bulan. Iapun melempar tasnya dan turun.
Jarak tanah dan tempatnya sekarang lumayan tinggi ,jika Bulan salah posisi saat mendarat dapat dipastikan kakinya akan terkilir.
"Lompat" kata pria itu.
*Bulan pov*
"Lompat" kata pria yang ku tabrak tadi.
Apa laki laki ini gila kakiku bisa keseleo omg!!!.
"Lempar tasnya ayo gak usah takut gue bakal nangkep lu" katanya
Akupun percaya dan melempar tasku dahulu kemudian melompat
Auc kakiku gak apa apa tapi aku tak sengaja menindih badan orang laki laki itu lagi
Ah!! Rasanya mau melayang sedeket ini sama orang ganteng ah!!!
Sejenak kami belum berpindah dari posisi tadi. Akupun dengan cepat tersadar bangkit dari tubuh laki laki itu.
"Emm.. i relly sorry" kataku
"Its oke. Btw what is your name?" Tanya pria itu
Omg dia nanya nama gue? Mimpi apa gue semalem ahh!!!
"My name Bulan u?" Jawabku.
"I Ronald. Nice name Bulan" katanya sambil tersenyum
Ah ingin rasanya aku berteriak dia bilang namaku bagus wawwwww masa smaku gak begitu buruk.
Tanpa kusadar ia mulai menjauh.
"Ronald!" Panggilku "mau kemana kamu?" Tanyaku
"Ya mau kebarisan lah tuh liat udah upacara" kata Ronald menunjuk kearah barisan
Iapun melangkah kembali dan aku mengikuti sampai tiba tiba ada yang berkata
"Stop" suara misterius dibelakangku.
~to be continue~
Sabtu, 28 Juni 2014
Keluarga greget chapt 1
Suatu hari disebuah desa yang sejuk dan damai hiduplah sebuah keluarga kecil.
Dari deretan rumah yang berada disekitar kompleks didesa itu hanya rumah yang disinggahi keluarga itulah yang paling ramai dan heboh.
Para tetangga tetangganya menjuluki keluarga itu dengan nama "keluarga greget"
Anggota keluarga itu terdiri dari sepasang suami istri yang gilanya minta ampun mengejek satu sama lain tetapi mereka saling menyayangi satu sama lain.
Anak pertama bernama mikey yang terkenal dengan julukan "king of hentai".
Anak kedua bernama Angie yang suka membaca dan membuat cerpen, dan anak paling kecil bernama Irene anak yang polos dan baik.
Yang mempunyai sifat gila atau greget tingkat dewa yang sama dengan kedua orang tua mereka yaitu Mikey sehingga jika berbicara dengan Mikey harus puter otak dahulu
"Mom, dad i want naik brum brum brum" kata Mikey sambil memperagakan menaiki sesuatu.
"hah? apa?" kata momnya gak conect dengan apa yang dibicarakan anak pertamanya ini.
Tiba tiba munculah Dadynya dari arah belakang.
"Ooo...mau naik becak?" sambar Dady seperti petir #alaymodeon
Mikey menggeleng kesal dan merasa frustasi.
"mau naik sekuter ya?" kata Angie menebak yang sudah pasti asal asalan
"Bukan" triak Mikey frustasi
"Terus apa dong?" tanya Dady sambil nyengir.
"Sepeda montor bukan?" kata Irene yang muncul dari belakang tubuh kakanya sambil menunjukan muka polos nan imutnya.
"Tuh Irene aja pinter masa kalian kagak" kata Mikey kesal sehingga kata katanya terdengar tidak sopan.
"Hey big bro gak boleh gitu gak sopan" kata Irene menasehati.
"Bodo amat" kata Mikey kesal.
"Oke oke dady bakal beliin kamu sepeda ontel deh biar kamu seneng" kata Dady nyengir kearah Mikey.
Mikey kontan sebal dengan gurauan ayahnya itu, ia mengambil bantal terdekat dan melemparkan bantal itu kearah ayahnya. Akhirnya keluarga itu perang bantal.
Akibatnya suara triakan mereka terdengar di rumah sebelah mereka.
Tetangga mereka itu bisa dikatakan keluarga yang suram, karena selama ini mereka tidak pernah melihat keluarga itu berinteraksi satu sama lain. Walaupun mereka berinteraksi hanya sebatas say hello or memarahi anak anaknya.
Saat Mikey menatap jendela rumahnya yang berhadapan langsung dengan kamar Anak tetangganya itu ia menatapnya, tentu saja Mikey melakukan itu setelah berhasil dari perang bantal greget.
Ia melihat seorang anak laki laki seumuran dengannya melamun seperti meratapi nasib.
Sempat terbelit rasa kasihan pada ank itu di hati Mikey.
Rupanya anak tetangga itu sadar dari lamunannya dan memergoki Mikey sedang menatapnya.
Semakin Mikey perhatikan wajah anak itu mirip seperti mahluk planet lain.
"Apa lo liat liat?!" kata suara garang dr ujung sebrang sana.
"Ehh sapa yang ngeliat lu GR banget jadi orang! emang siapa lu? orang yang harus diketaui seluruh dunia? enggak layaw" saut mikey dengan ketus.
"Lu gak tau gue? Omg...hello gue tuh anak terkaya dikompleks ini" kata anak itu lebay
"Well to the well well well buat anak rendah kayak lu gue beri pengecualian, nama gue Raditya, tapi gue rasa gue gak patut buat ngenalin diri gue ke elu" lanjut anak itu yang ternyata bernama Raditya.
"Hah? Raditya? Raditya dika ya?" kata Mikey yang memang sekarang kupingnya belum dibersihin 1 bulan.
(gimana jadinya tuh... ngomong sama Mikey makin greget dah..)
"Aduh susah deh ngomong sama orang rendah macam lu" kata Rad yang mulai mengolok ngolok lagi.
Irene yang berdiri tak jauh dari mikeypun tanpa sengaja mendengar obrolan mikey dengan tetangga sebelahnya itu.
Otomatis Irene esmosi (eh maksudnya emosi) kepada anak tetangga sebelahnya itu.
"Well i think u alay bener ya, aslinya orang kayak lu itu jadi sampah masyarakat" kata Irene garang
Walaupun Irene anak yang baik dan terlalu banyak diam tapi kalau sekali marah nujubuneng, macan kabur denger ocehannya.
Irenepun menutup jendela yang tadi digunakan untuk berbicara dengan mahluk astral nan songong dirumah sebelah.
"Lain kali gak usah ngomong sama dia lagi songong gitu!" kata Irene menasehati Mikey.
Mikey yang memang otaknya sedikit lola hanya manggut manggut kepalanya (gerakan kepala keatas dan kebawah atau tanda setuju)
Angie melihat Adik kecilnya itu berwajah masam, segera ia menghampiri Irene.
"Kenapa?" tanya Angie
"Akhirnya aku ketemu orang yang sedikit waras disini" kata Irene lega
Angie sebenarnya tidak paham betul apa yang diucapkan adiknya itu tetapi ia memilih diam saja dari pada diejek gak waras? pikir Angie.
Mikey melangkah pergi meninggalkan adik adiknya menuju psp 4 kesayangannya, dan bermain GTA 5.
"Kamu kenapa?" ulang Angie
"Gak cuman sebel sama anak seberang songong banget pake ngejek ngejek ko mikey lagi" kata Irene sebal
"Oh biarin aja kali" kata Angie menenangkan " orang kayak gitu kamu tanggepin mau jadi greget tingkat dewa?" lanjut Angie
"Bukannya keluarga kita udah greget tingkat dewa ya?"tanya Irene
Hening sesaat
Kedua perempuan itu melihat kedua orang tua mereka yang sedang bermalas malasan dikursi malas sambil berpelukan, Mikey yang sedang asik dengan dunia gamenya sediri dan jika ia mati tertembak ia akan mengucapka sumpah sarapah. Padahal disana sini penuh dengan bulu bantal yang berserakan akibat perang bantal greget.
Sontak mereka berdua tertawa bersamaan
<><><><><><><><><><><><><><><>Dirumah sebelah<><><><><><><><><><><><><><><>
"Kamu sedang apa?!" kata suara seorang lelaki galak
"Maaf pa aku cuman tadi ngobrol sama anak rumah sebelah sana yang gak tau diri" kata Raditya sambil menunjuk rumah keluarga greget
Ternyata laki laki itu ayah Raditya.
Ayahnya bekerja sebagai designer ternama diseluruh kota Bali.
Ayah Raditya bernama Daniel, ia memiliki ibu nan cantik bernama calley, dan ia juga memiliki saudara kembar bernama Nando.
"Well to the well well well omg hellooo Raditya apa papa pernah ngajarin kamu bicara sama orang miskin itu?" kada Daniel angkuh
"Enggak pa" kata Rad singkat.
"Hello whats up guys" sapa seorang anak laki laki dari depan pintu kamar Raditya
Laki laki itu tak lain tak bukan adalah saudara kembar Raditya sendiri, Nando.
Nando adalah anak yang bisa dikatakan memiliki otak yang lumayan sinting untuk anak seusianya, hanya beberapa orang saja yang bisa mengerti jalan pikirannya salah satunya Raditya.
"Kamu tidak sopan masuk tanpa mengetuk pindu dulu!" kata Daniel garang
Daniel melepaskan ikat pinggang yang melilit dipinggangya, Rad yang melihat itu kontan mundur beberapa langkah dari tempatnya semula, sedangkan Nando sepertinya merencanakan sesuatu agar terhindar dari amukan sang ayah.
"Hei hei Dade woles dude. Dont hit me" kata nandi berkata seperti biasa
"Kau anak kecil!beraninya" kata Daniel mengambil ancang ncang untuk menebaskan sabuknya kearah Nando
"Hei dude jangan beng-ong (bengong) disitu aja yuk capsus" kata Nando kesaudaranya
Radityapun menanggapi apa yang diperintahkan saudaranya itu.
Tidak samai semenit mereka telah keluar dan berlari larian didalam rumah.
Terlihat Calley ibu mereka yang baru saja pulang dari kerjaannya.
Calley adalah model dariu sebuah majalah terkenal.
Nando mengarahkan lariannya kearah mamanya itu. Calley menyadari ada yang tidak beres mengapa kedua anknya berlari larian tanpa sebab itu bukan kebiasaan mereka.
"Mam ada hantuu" Triak Nando
"Hah hantu? mana mungkin?" kata Calley.
"Bukan mam masud nando papa lagi ngamuk megang megang ikat pinggang" kata Raditya menjelaskan kepada Calley.
Calley yang memahami situasi rumit dan pasti hanya perkara sepele yang dibesar besarkan
Sifat daniel memang slalu begitu karateristik yang egois dan menyebalkan.
"Oke kalian sekarang kekamar nando kunci pintunya jangan keluar apapun yang terjadi" kata Calley pada kedua anaknya itu.
Raditya dan Nandopun segera berlari menuju kamar Nando dan mengunci pintunya.
Terdengar triakan ayah meraka murka mencari cari mereka.
"Mana anak anak sialan itu?" kata Daniel garang
"Kenapa sih sayang?" kata Calley menenangkan suaminya.
"Bukan urusanmu" kata Daniel garang.
"jelas ini urusanku. mereka anak anakku juga" kata Calley ngotot
PLAK!!
Suara tamparan terdengar nyaring sekali sampai sampai serasa menggema diseluruh sudut ruangan.
Raditya serasa ingin lari menghapiri mamanya tetapi ia dihalang oleh Nando dan mengisyaratkan agar tetap diam ditempat.
"Kenapa?" tanya Calley serak.
"Dimana kamu sembuyikan anak anakmu itu?!" bentak Daniel
"Itu anak anakmu juga!" jawab Calley sambil membentak suaminya itu.
"Sekarang kau berani menentangku?" kata Daniel garang.
Calley hanya diam dan menunduk.
Tok Tok Tok
Suara pintu kediaman Danielpun berbunyi.
Daniel dengan enggan meninggalkan Calley dan menuju ke pintu.
Rad membuka sedikit Pintu tempat persembunyiannya
"Mam ayo sini" kata Rad bersuara kecil.
"Ayo buru Mam" kata Nandi aetengah berbisik
Calley pun melangkah kearah tempat persembunyian anak anaknya itu dengan hati hati.
Sesekali ia menengok kearah suaminya itu, suaminya tengah berbicara dengan seseorang sepertinya pembisnis.
Dengan sukses Calley berhasil kekamar Nando
Rad langsung menghampiri ibunya itu
"Mam mama gak papa?" kata Raditya kuatir.
"Gak papa kok gak usah kuatir sama mama. Mama kan kuat" kata Calley menenangkan anaknya itu.
"Bener mama gak papa?" kali ini Nando yang menghuatirkan.
"Ia nando" kata Calley.
Tak berapa lama kemudian Daniel kembali dan melihat istrinya sudah tidak ada ditempat, Daniel sangat terkejut karena ia hanya meninggalkan istrinya sebentar.
"Kemana kamu Calley!" kata Daniel smbil berteriak
Calley, Raditya dan Nandobmerasa panik dan keringat dinginpun mengucur keluar dari badan mereka.
Gimana ini pikir Raditya panik.
Mampus gue pikir Calley.
Jir sial banget gue pikir Nando.
Mereka terlalu hanyut pada pikiran mereka sendiri sehingga tidak terasa Daniel sudah meninggalkan ruang tamu dan mencari keruang lainnya.
Raditya yang menyadari dahulu refleks menghela nafas dengan keras karena dari tadi ia menahan nafasnya, Calley dan Nando mengetahui Rad kelihatan lega, Nandopun mengintip kearah luar.
Tiba-tiba munculah sepasang kaki didepan matanya. Nando menatap tertegun kearah kaki seseorang itu, lama lama ia mengandahkan kepalanya keatas dan keatas hingga mencapai wajah sang pemilik sepasang kaki.
Siapakah yang ada di hadapan Nando? apakah Daniel atau justru orang lain?
Nantikan sambungannya.
Dari deretan rumah yang berada disekitar kompleks didesa itu hanya rumah yang disinggahi keluarga itulah yang paling ramai dan heboh.
Para tetangga tetangganya menjuluki keluarga itu dengan nama "keluarga greget"
Anggota keluarga itu terdiri dari sepasang suami istri yang gilanya minta ampun mengejek satu sama lain tetapi mereka saling menyayangi satu sama lain.
Anak pertama bernama mikey yang terkenal dengan julukan "king of hentai".
Anak kedua bernama Angie yang suka membaca dan membuat cerpen, dan anak paling kecil bernama Irene anak yang polos dan baik.
Yang mempunyai sifat gila atau greget tingkat dewa yang sama dengan kedua orang tua mereka yaitu Mikey sehingga jika berbicara dengan Mikey harus puter otak dahulu
"Mom, dad i want naik brum brum brum" kata Mikey sambil memperagakan menaiki sesuatu.
"hah? apa?" kata momnya gak conect dengan apa yang dibicarakan anak pertamanya ini.
Tiba tiba munculah Dadynya dari arah belakang.
"Ooo...mau naik becak?" sambar Dady seperti petir #alaymodeon
Mikey menggeleng kesal dan merasa frustasi.
"mau naik sekuter ya?" kata Angie menebak yang sudah pasti asal asalan
"Bukan" triak Mikey frustasi
"Terus apa dong?" tanya Dady sambil nyengir.
"Sepeda montor bukan?" kata Irene yang muncul dari belakang tubuh kakanya sambil menunjukan muka polos nan imutnya.
"Tuh Irene aja pinter masa kalian kagak" kata Mikey kesal sehingga kata katanya terdengar tidak sopan.
"Hey big bro gak boleh gitu gak sopan" kata Irene menasehati.
"Bodo amat" kata Mikey kesal.
"Oke oke dady bakal beliin kamu sepeda ontel deh biar kamu seneng" kata Dady nyengir kearah Mikey.
Mikey kontan sebal dengan gurauan ayahnya itu, ia mengambil bantal terdekat dan melemparkan bantal itu kearah ayahnya. Akhirnya keluarga itu perang bantal.
Akibatnya suara triakan mereka terdengar di rumah sebelah mereka.
Tetangga mereka itu bisa dikatakan keluarga yang suram, karena selama ini mereka tidak pernah melihat keluarga itu berinteraksi satu sama lain. Walaupun mereka berinteraksi hanya sebatas say hello or memarahi anak anaknya.
Saat Mikey menatap jendela rumahnya yang berhadapan langsung dengan kamar Anak tetangganya itu ia menatapnya, tentu saja Mikey melakukan itu setelah berhasil dari perang bantal greget.
Ia melihat seorang anak laki laki seumuran dengannya melamun seperti meratapi nasib.
Sempat terbelit rasa kasihan pada ank itu di hati Mikey.
Rupanya anak tetangga itu sadar dari lamunannya dan memergoki Mikey sedang menatapnya.
Semakin Mikey perhatikan wajah anak itu mirip seperti mahluk planet lain.
"Apa lo liat liat?!" kata suara garang dr ujung sebrang sana.
"Ehh sapa yang ngeliat lu GR banget jadi orang! emang siapa lu? orang yang harus diketaui seluruh dunia? enggak layaw" saut mikey dengan ketus.
"Lu gak tau gue? Omg...hello gue tuh anak terkaya dikompleks ini" kata anak itu lebay
"Well to the well well well buat anak rendah kayak lu gue beri pengecualian, nama gue Raditya, tapi gue rasa gue gak patut buat ngenalin diri gue ke elu" lanjut anak itu yang ternyata bernama Raditya.
"Hah? Raditya? Raditya dika ya?" kata Mikey yang memang sekarang kupingnya belum dibersihin 1 bulan.
(gimana jadinya tuh... ngomong sama Mikey makin greget dah..)
"Aduh susah deh ngomong sama orang rendah macam lu" kata Rad yang mulai mengolok ngolok lagi.
Irene yang berdiri tak jauh dari mikeypun tanpa sengaja mendengar obrolan mikey dengan tetangga sebelahnya itu.
Otomatis Irene esmosi (eh maksudnya emosi) kepada anak tetangga sebelahnya itu.
"Well i think u alay bener ya, aslinya orang kayak lu itu jadi sampah masyarakat" kata Irene garang
Walaupun Irene anak yang baik dan terlalu banyak diam tapi kalau sekali marah nujubuneng, macan kabur denger ocehannya.
Irenepun menutup jendela yang tadi digunakan untuk berbicara dengan mahluk astral nan songong dirumah sebelah.
"Lain kali gak usah ngomong sama dia lagi songong gitu!" kata Irene menasehati Mikey.
Mikey yang memang otaknya sedikit lola hanya manggut manggut kepalanya (gerakan kepala keatas dan kebawah atau tanda setuju)
Angie melihat Adik kecilnya itu berwajah masam, segera ia menghampiri Irene.
"Kenapa?" tanya Angie
"Akhirnya aku ketemu orang yang sedikit waras disini" kata Irene lega
Angie sebenarnya tidak paham betul apa yang diucapkan adiknya itu tetapi ia memilih diam saja dari pada diejek gak waras? pikir Angie.
Mikey melangkah pergi meninggalkan adik adiknya menuju psp 4 kesayangannya, dan bermain GTA 5.
"Kamu kenapa?" ulang Angie
"Gak cuman sebel sama anak seberang songong banget pake ngejek ngejek ko mikey lagi" kata Irene sebal
"Oh biarin aja kali" kata Angie menenangkan " orang kayak gitu kamu tanggepin mau jadi greget tingkat dewa?" lanjut Angie
"Bukannya keluarga kita udah greget tingkat dewa ya?"tanya Irene
Hening sesaat
Kedua perempuan itu melihat kedua orang tua mereka yang sedang bermalas malasan dikursi malas sambil berpelukan, Mikey yang sedang asik dengan dunia gamenya sediri dan jika ia mati tertembak ia akan mengucapka sumpah sarapah. Padahal disana sini penuh dengan bulu bantal yang berserakan akibat perang bantal greget.
Sontak mereka berdua tertawa bersamaan
<><><><><><><><><><><><><><><>Dirumah sebelah<><><><><><><><><><><><><><><>
"Kamu sedang apa?!" kata suara seorang lelaki galak
"Maaf pa aku cuman tadi ngobrol sama anak rumah sebelah sana yang gak tau diri" kata Raditya sambil menunjuk rumah keluarga greget
Ternyata laki laki itu ayah Raditya.
Ayahnya bekerja sebagai designer ternama diseluruh kota Bali.
Ayah Raditya bernama Daniel, ia memiliki ibu nan cantik bernama calley, dan ia juga memiliki saudara kembar bernama Nando.
"Well to the well well well omg hellooo Raditya apa papa pernah ngajarin kamu bicara sama orang miskin itu?" kada Daniel angkuh
"Enggak pa" kata Rad singkat.
"Hello whats up guys" sapa seorang anak laki laki dari depan pintu kamar Raditya
Laki laki itu tak lain tak bukan adalah saudara kembar Raditya sendiri, Nando.
Nando adalah anak yang bisa dikatakan memiliki otak yang lumayan sinting untuk anak seusianya, hanya beberapa orang saja yang bisa mengerti jalan pikirannya salah satunya Raditya.
"Kamu tidak sopan masuk tanpa mengetuk pindu dulu!" kata Daniel garang
Daniel melepaskan ikat pinggang yang melilit dipinggangya, Rad yang melihat itu kontan mundur beberapa langkah dari tempatnya semula, sedangkan Nando sepertinya merencanakan sesuatu agar terhindar dari amukan sang ayah.
"Hei hei Dade woles dude. Dont hit me" kata nandi berkata seperti biasa
"Kau anak kecil!beraninya" kata Daniel mengambil ancang ncang untuk menebaskan sabuknya kearah Nando
"Hei dude jangan beng-ong (bengong) disitu aja yuk capsus" kata Nando kesaudaranya
Radityapun menanggapi apa yang diperintahkan saudaranya itu.
Tidak samai semenit mereka telah keluar dan berlari larian didalam rumah.
Terlihat Calley ibu mereka yang baru saja pulang dari kerjaannya.
Calley adalah model dariu sebuah majalah terkenal.
Nando mengarahkan lariannya kearah mamanya itu. Calley menyadari ada yang tidak beres mengapa kedua anknya berlari larian tanpa sebab itu bukan kebiasaan mereka.
"Mam ada hantuu" Triak Nando
"Hah hantu? mana mungkin?" kata Calley.
"Bukan mam masud nando papa lagi ngamuk megang megang ikat pinggang" kata Raditya menjelaskan kepada Calley.
Calley yang memahami situasi rumit dan pasti hanya perkara sepele yang dibesar besarkan
Sifat daniel memang slalu begitu karateristik yang egois dan menyebalkan.
"Oke kalian sekarang kekamar nando kunci pintunya jangan keluar apapun yang terjadi" kata Calley pada kedua anaknya itu.
Raditya dan Nandopun segera berlari menuju kamar Nando dan mengunci pintunya.
Terdengar triakan ayah meraka murka mencari cari mereka.
"Mana anak anak sialan itu?" kata Daniel garang
"Kenapa sih sayang?" kata Calley menenangkan suaminya.
"Bukan urusanmu" kata Daniel garang.
"jelas ini urusanku. mereka anak anakku juga" kata Calley ngotot
PLAK!!
Suara tamparan terdengar nyaring sekali sampai sampai serasa menggema diseluruh sudut ruangan.
Raditya serasa ingin lari menghapiri mamanya tetapi ia dihalang oleh Nando dan mengisyaratkan agar tetap diam ditempat.
"Kenapa?" tanya Calley serak.
"Dimana kamu sembuyikan anak anakmu itu?!" bentak Daniel
"Itu anak anakmu juga!" jawab Calley sambil membentak suaminya itu.
"Sekarang kau berani menentangku?" kata Daniel garang.
Calley hanya diam dan menunduk.
Tok Tok Tok
Suara pintu kediaman Danielpun berbunyi.
Daniel dengan enggan meninggalkan Calley dan menuju ke pintu.
Rad membuka sedikit Pintu tempat persembunyiannya
"Mam ayo sini" kata Rad bersuara kecil.
"Ayo buru Mam" kata Nandi aetengah berbisik
Calley pun melangkah kearah tempat persembunyian anak anaknya itu dengan hati hati.
Sesekali ia menengok kearah suaminya itu, suaminya tengah berbicara dengan seseorang sepertinya pembisnis.
Dengan sukses Calley berhasil kekamar Nando
Rad langsung menghampiri ibunya itu
"Mam mama gak papa?" kata Raditya kuatir.
"Gak papa kok gak usah kuatir sama mama. Mama kan kuat" kata Calley menenangkan anaknya itu.
"Bener mama gak papa?" kali ini Nando yang menghuatirkan.
"Ia nando" kata Calley.
Tak berapa lama kemudian Daniel kembali dan melihat istrinya sudah tidak ada ditempat, Daniel sangat terkejut karena ia hanya meninggalkan istrinya sebentar.
"Kemana kamu Calley!" kata Daniel smbil berteriak
Calley, Raditya dan Nandobmerasa panik dan keringat dinginpun mengucur keluar dari badan mereka.
Gimana ini pikir Raditya panik.
Mampus gue pikir Calley.
Jir sial banget gue pikir Nando.
Mereka terlalu hanyut pada pikiran mereka sendiri sehingga tidak terasa Daniel sudah meninggalkan ruang tamu dan mencari keruang lainnya.
Raditya yang menyadari dahulu refleks menghela nafas dengan keras karena dari tadi ia menahan nafasnya, Calley dan Nando mengetahui Rad kelihatan lega, Nandopun mengintip kearah luar.
Tiba-tiba munculah sepasang kaki didepan matanya. Nando menatap tertegun kearah kaki seseorang itu, lama lama ia mengandahkan kepalanya keatas dan keatas hingga mencapai wajah sang pemilik sepasang kaki.
Siapakah yang ada di hadapan Nando? apakah Daniel atau justru orang lain?
Nantikan sambungannya.
Langganan:
Postingan (Atom)