Merekapun sudah sampai ditempat tujuan. Sekolah SMA Perdana berdiri megah didepan setiap murid baru.
Dengan perasaan senang ketiga remaja itu melangkah maju memasuki sekolah mereka.
*Kring kring kring
Bel berdering dengan cukup keras menandakan masuknya sekolah.
"Ini jam berapa kenapa kita bisa telattt" triak Bulan sambil berlari menoleh ke arah Intan dan mutiara.
Surya yang ditanya hanya mengangkat tangan karena kebetulan hari ini ia tidak memakai jam tangannya. Mutiara yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya dan cepat cepat melihat jam tangan putihnya yang imut.
"Jam berapa?" tanya Bulan tak sabar
"Jam...jam 7 tepat" kata Mutiara panik
Surya dan Bulan yang mendengar itu langsung panik dan berlari tidak lupa juga Mutiara juga berlari mengejar kedua temannya. Bulan berlari dengan cepat hingga kurang beberapa cm lagi memasuki gerbang sekolah barunya.
Bruk
Pantat Bulan jatuh dengan sempurna diaspal. Ia menabrak seseorang.
"Aduh, maaf" kata Bulan bangkit berdiri dan hendak menolong orang itu.
Bulan menabrak seorang lelaki.
*Bulan prov*
Bruk
Aku terjatuh pantatku rasanya sakit sekali rasanya tak terkira aku pikir tulang ekorku yang kena, omg jangan sampe deh
Aku berusaha bangkit berdiri dan ingin membantu seseorang yang kutabrak hingga terjatuh itu.
Bodohnya aku baru hari pertama udah bikin masalah
"Aduh,maaf" kataku bangkit berdiri dan hendak menolong laki laki itu
Saat ia menggadahkan kepalanya aku dapat melihat dengan jelas bagaimana rupa muka orang itu and omg ganteng banget, kulit kuning, rambut berwarna pirang (wah apa ini orang bule?), hidung mancung, tinggi. so handsome.
Tanganku terjulur kearahnya
Tanpakuduga duga dia menelis tanganku dengan kasar.
"Gue gak butuh bantuan lu. lu sadar we late now!" bentaknya.
Yah memang benar pintu gerbang sekolah sudah tertutup.
"Sial sial sial" umpatku
"So how abaut now?" tanya orang itu
"im sorry" kataku menyesal.
Aku memandang sekelilingnmencari Mutiara dan Surya tapi aku tidak menemukannya.
"where is my friends" tanyaku pada pria itu
"lu maksud yang udah didalam sekolah?" kata pria itu menunjuk kearah sekolah
sekilas aku melihat mereka melambai lambai sambil tersenyum.
"What the hell! kenapa mereka gak setia kawan sih" umpatku
Laki laki itu menuju kearah gerbang
"Hey mau ngapain?" tanyaku
"Ya mau masuk lah dodol" kata pria itu tidak cukup ramah
Akupun mengikutinya dari belakang.
*Mutiara pov*
Yah sebenarnya aku dan Surya sangat merasa bersalah karena kami meninggalkan Bulan dan masuk terlebih dahulu tapi bagaimana lagi aku tidak mau terlambat saat pertama kali masuk sekolah.
Apa ini salah? kebanyakan orang akan melakukan hal yang sama seperti aku dan surya jika menyangkut kesan pertama.
Sempat kulihat wajah cemberutnya dan kujamin ia akan marah besar dan ngambek pada kami.
Surya juga nampak hawatir dengan Bulan tapi ia gidak punya pilihan lain.
"Cuy" kata Surya
"Apa?" tanyaku
"Gue ngerasa jahat ninggalin temen gue sendiri" katanya sedih
"Yah bagaimana lagi gue juga nyesel tapi ini demi kebaikan kita. Dia tiba tiba nabrak orang gak langsung lari malah diem aja." kataku panjang lebar.
Surya hanya terdiam mungkin ia mencerna kata kataku tadi. Aku pikir kata kataku sedikit kejam dan yah bisa dikatakan egois. But kata kata itu keluar sedemikian rupanya hingga aku tidak sadar apa yang kuucapkan.
Kami berjalan dalam diam.
*Surya pov*
What the hell apa yang Mutiara katakan? Egois sekali dia demi kesan baik terhadap dirinya ia meninggalkan Bulan dan menganggap dirinya benar?.
Gue sendiri aja dipaksa menuju kesekolah
Ahhh bodohnya gue menuruti kata kata Mutiara.
Bulan pasti marah besar karena ia ditinggalin gitu aja
Bodoh bodoh bodoh!!!!
Kami berjalan tanpa bercakap cakap lagi , tapi gue bersyukur banget karena gue emang lagi males ngomong sama cewek egois kayak dia.
Bulan maafin gue ninggalin lu...
*all people pov*
Sementara itu Bulan berusaha membujuk pak satpam yang menutup gerbang
"Ayolah pak izinin kami lewat kamu gak bakal telat lagi deh" bujuk Bulan.
"Oh sudahlah if he dont want open we must give up and go to home" kata pria itu.
"What? I dont want" kata Bulan ngotot
Tapi pria itu menarik tangan Bulan dengan cukup keras. Mereka terus melangkah sampai dibelakang sekolah.
"Nah ini tembok gak terlalu tinggi lu bisa manjat?" tanya pria itu
"I think so" jawab Bulan.
Bulan memanjat pohon yang berada didekat didinsing sekolah itu dan berhasil walau sedikit kesusahan
Laki laki itu menyusul dengan sangat cepat dan sekarang sedang duduk didinding sebelah Bulan. Iapun melempar tasnya dan turun.
Jarak tanah dan tempatnya sekarang lumayan tinggi ,jika Bulan salah posisi saat mendarat dapat dipastikan kakinya akan terkilir.
"Lompat" kata pria itu.
*Bulan pov*
"Lompat" kata pria yang ku tabrak tadi.
Apa laki laki ini gila kakiku bisa keseleo omg!!!.
"Lempar tasnya ayo gak usah takut gue bakal nangkep lu" katanya
Akupun percaya dan melempar tasku dahulu kemudian melompat
Auc kakiku gak apa apa tapi aku tak sengaja menindih badan orang laki laki itu lagi
Ah!! Rasanya mau melayang sedeket ini sama orang ganteng ah!!!
Sejenak kami belum berpindah dari posisi tadi. Akupun dengan cepat tersadar bangkit dari tubuh laki laki itu.
"Emm.. i relly sorry" kataku
"Its oke. Btw what is your name?" Tanya pria itu
Omg dia nanya nama gue? Mimpi apa gue semalem ahh!!!
"My name Bulan u?" Jawabku.
"I Ronald. Nice name Bulan" katanya sambil tersenyum
Ah ingin rasanya aku berteriak dia bilang namaku bagus wawwwww masa smaku gak begitu buruk.
Tanpa kusadar ia mulai menjauh.
"Ronald!" Panggilku "mau kemana kamu?" Tanyaku
"Ya mau kebarisan lah tuh liat udah upacara" kata Ronald menunjuk kearah barisan
Iapun melangkah kembali dan aku mengikuti sampai tiba tiba ada yang berkata
"Stop" suara misterius dibelakangku.
~to be continue~